KHABAR DALAM AL QURAN
DOI:
https://doi.org/10.36805/bi.v9i2.10193Keywords:
Khabar, Al Quran, informasiAbstract
Umat manusia sekarang berada pada masa yang disebut dengan zaman informasi. Zaman ini ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat. Sebelum era ini, orang-orang memperoleh informasi hanya pada waktu-waktu tententu, seperti pada pagi hari dengan melihat berita di tv atau membaca koran. Sejak kemunculan internet, kebiasaan itu berubah. Sekarang setiap detik manusia bisa memperoleh informasi beraneka ragam. Singkat kata, informasi yang sekarang mendatangi manusia. Ada yang namanya tsunami informasi. Persoalan ini tentu butuh sebuah solusi. Umat Islam memiliki kitab suci yang menegaskan dirinya sebagai petunjuk umat manusia, yakni al-Qur’an. Di dalam al-Qur’an mengandung solusi berbagai persoalan umat manusia, yang tidak akan pernah kering dimakan waktu dan tempat. Oleh karena itu terkait fenomena informasi ini, perlu kembali kepada panduan al Qur’an. Dalam al-Qur’an juga terdapat berbagai term yang bermakna informasi, seperti term
naba’, term khabar, term h}adi>s| dan term ifk. Tiga term yang disebut diawal, walaupun secara sekilas bermakna sama, namun jika dilihat dari makna dasar dan penggunaannya dalam al Qur’an, memiliki perbedaan yang mencolok. Term naba’ sering diartikan dengan informasi yang penting, yang tak diragukan lagi kebenarannya. Berbeda dengan term khabar. Term ini secara bahasa bermakna informasi secara umum, entah itu benar atau salah dan penting atau tidak penting. Begitu juga dengan term hadis, yang juga memuat informasi secara umum. Dari empat term di atas, adalah term ifk, yang secara khusus bermakna informasi bohong. Perbedaan term-term tersebut tidaklah berhenti pada makna bahasa. Penggunaan term-term tersebut dalam al-Qur’an, secara umum juga memiliki perbedaan. Misalnya term naba’ digunakan untuk menunjuk informasi umat terdahulu, informasi eskatologi dan informasi yang menyangkut orang banyak. Berbeda dengan term khabar dan hadis. Dua term ini digunakan dalam berbagai informasi. Term hadis kadang digunakan untuk menunjuk al-Qur’an yang memuat informasi mulia, namun juga kadang digunakan untuk menggambarkan informasi yang tak penting. Hal ini terjadi ketika term hadis digandengkan dengan term lagwh. Kekhususan ini juga terjadi pada penggunaan term ifk. Terkait informasi term ini digunakan khusus untuk informasi bohong. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode maudu’i, yaitu dengan cara mengumpulkan
ayat yang di didalamnya terdapat term-term tersebut dan memetakan tipologi informasi menurut al-Qur’an sesuai acuan term-termnya. kemudian melihat respon masyarakat waktu itu yang terekam dalam ayat tersebut. Lalu penulis mencoba mengontektualisasikan dengan masyarakat informasi saat ini. Pada skripsi ini, penulis menemukan tipologi informasi menurut al-Qur’an. Selain tipologi informasi tentang benar dan salah, terdapat juga informasi penting dan tidak. Peneliti juga berhasil memetakan bentuk-bentuk respon terhadap informasi menurut al-Qur’an dan relevansinya dalam masyarakat informasi.