ANALISA EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS MESIN HEAT TREATMENT DI PT. XYZ
DOI:
https://doi.org/10.36805/teknikindustri.v2i1.187Abstract
ABSTRAK Pengukuran efisiensi dan produktivitas penting dilakukan agar perusahaan dapat mengetahui pada tingkat mana efisiensi dan produktivitas proses bisnisnya sedang berjalan. Dengan mengetahui hal tersebut, perusahaan dapat melakukan perbaikan jika hasil efisiensi dan produktivitas yang didapatkan tidak sesuai dengan harapan. PT. XYZ mengoperasikan empat mesin Heat Treatment untuk proses pengerasan barang/parts agar sesuai dengan tingkat kekerasan yang sudah ditentukan pada standar. Mesinmesin tersebut diberi nama mesin HT1, mesin HT2, mesin HT3 dan mesin HT4. Analisa dilakukan terhadap inputan pada mesin heat treatment yaitu jam operasi, konsumsi energi/gas, jumlah produk, konsumsi larutan pendingin sedangkan outputnya yaitu berupa produk OK selama 3 tahun yaitu dari 2014 s.d 2016. Kejadian kurang efisien sepanjang tiga tahun tersebut didominasi oleh mesin HT2 sebanyak 9 kali yaitu pada tahun 2014 3 kali (bulan 4, 8 dan 10 dengan nilai efisiensi 0,899; 0,897; 0,913), pada tahun 2015 2 kali (bulan 4 dan 10 dengan nilai efisiensi 0,934 dan 0,869), dan pada tahun 2016 4 kali (bulan 3, 4, 6, dan 10 dengan nilai efisiensi 0,945; 0,988; 0,919; dan 0,871. Dengan demikian urutan mesin dengan nilai efisiensi dari yang terburuk adalah mesin HT2, HT1, HT4, dan HT3. Efisiensi untuk keempat mesin heat treatment secara umum tidak mengalami perubahan/tetap (indeks perubahan efisiensi = 1). Sedangkan untuk perubahan teknologi ke empat mesin mengalami laju perubahan teknologi yang positif (indeks perubahan > 1). Hal ini menyebabkan kondisi TFP ketiga mesin secara umum selama 3 tahun yaitu dari tahun 2014 s.d 2016 juga mengalami laju produktivitas yang positif (indeks perubahan > 1). Karena indeks perubahan efisiensi selalu tetap (indeks perubahan efisiensi = 1), maka indeks perubahan TFP sama dengan indeks perubahan teknologinya. Kata Kunci: Efisiensi, Produktivitas, Mesin Heat Treatment, TFPReferences
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zaenal and Endri. 2009. Kinerja Efisiensi Teknis Bank Pembangunan Daerah: Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA). Jurnal Akuntansi dan Keuangan, vol. 11, no. 1 2. Avenzora, Ahmad and Jossy P. Moeis. 2008. Analisis Produktivitas dan Efisiensi Industri Tekstil dan Produk Tekstil di Indonesia Tahun 2002-2004. Parallel Session IVB : Industri dan Manufaktur Hotel Nikko, Jakarta 3. Coelli, T. 1996. A guide to DEAP version 2.1: A data envelopment analysis (computer) Program. CEPA Working Paper 96/08, Department of Econometrics, University of New England, Armidale 4. Dula, Jose H and Fransisco J. Lopez. 2002. Data Envelopment Analysis (DEA) in Massive Data Sets. Kluwer Academic Publishers 5. Nugroho, Irfan Aditya. 2007. Tingkat Efisiensi Industri Makanan dan Minuman, Tembakau Tekstil dan Kulit di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2000 - 2004. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta 6. Osman, Ibrahim H, Aline Hitti, dan Baydaa Al-Ayoubi. 2008. Data Envelopment Analysis: A Tool for Monitoring The Relative Efficiency of Lebanese Banks. European and Mediterranean Conference on Information Systems 2008 (EMCIS2008) Late Breaking Paper May 25-26 2008, Al Bustan Rotana Hotel, Dubai 7. Ramanathan, R. 2003. An Introduction to Data Envelopment Analysis. New Delhi : Sage Publications 8. Ray, Subhash C. 2004. Data Envelopment Analysis Theory and Techniques for Economics and Operations Research. Cambridge : Cambridge University Press. 9. Summmanth, D.J. 1984. Productivity Engineering and Management. McGraw – Hill Book Company 10. Wong, Wai Peng and Kuan Yew Wong. 2007. Supply Chain Performance Measurement System Using Dea Modeling. Industrial Management & Data Systems Vol. 107 No. 3, 2007 pp. 361-381