EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI TERHADAP PASIEN HIPERTENSI DI RSUD KARAWANG

  • Himyatul Hidayah Fakultas Farmasi, Universitas Buana Perjuangan Karawang, Indonesia
  • Maya Arfania Fakultas Farmasi, Universitas Buana Perjuangan Karawang, Indonesia
  • Peggy Novita Sarie Fakultas Farmasi, Universitas Buana Perjuangan Karawang, Indonesia
  • Surya Amal Fakultas Farmasi, Universitas Buana Perjuangan Karawang, Indonesia
Kata Kunci: Hipertensi, Obat antihipertensi, Rasionalitas penggunaan obat

Abstrak

Hipertensi merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran, dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hipertensi dengan jenis kelamin dan usia pasien terhadap angka kejadian penyakit hipertensi dan rasionalitas penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi di Instalasi Rawat Jalan RSUD Karawang Tahun 2019. Penelitian ini bersifat observasional dengan rancangan analisis deskriptif cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan    menggunakan data sekunder berupa rekam medik yang diambil dari RSUD Karawang pada tahun 2019 di RSUD Karawang. Selanjutnya menghitung penggunaan obat antihipertensi dan mengevaluasi kerasionalan penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi berdasarkan tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat, dan tepat dosis. Diperoleh data sebanyak 60 pasien dibandingkan dengan Dipiro dan guideline JNC VIII. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan obat antihipertensi yang paling banyak digunakan yaitu amlodipin 15% dan kombinasi 2 obat (amlodipin dan candesartan) 85%. Evaluasi rasionalitas penggunaan obat hipertensi pada pasien hipertensi sebagai berikut tepat obat 91,7%, tepat indikasi 100%, tepat pasien 100%, tepat dosis 91,7% dan tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dan usia pasien terhadap kejadian hipertensi di RSUD Karawang.

Referensi

Chobanian, dkk. 2004. The Seventh Report Of The Joint National Committee On Prevention Detection, Evaluation, and Treatment Of High Blood Pressure. US Department Of Health and Human Services. Boson

-2572.

Depkes RI. 2006. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Hipertensi. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinis Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta. 12-54

Dian. 2018. Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi di Instalasi Rawat Jalan

RSUD Dr. Soegiri Lamongan Periode Tahun 2017. Malang

Dipiro JT, Talbert RL, Yee GC, Matzke GR, Wells BG, Posey LM. 2008. Pharmacotherapy: A Phatophysiologic Approach. Seventh Edition. USA: MC Graw-Hill.

JNC VIII. 2014. The Eight Report Of Join National Commite On Prevention Detection Evaluation And Treatmen Of Hihg Blood Pressure, National High Blood Pressure Education Program.

JNC VII. 2003. The seventh report of the Joint National Committee on

prevention, detection, evaluation, and treatment of high blood pressure. Hypertension, 42: 1206-52.

Kemenkes RI. 2013. Laporan riskesdas 2013. Jakarta: Badan Litbangkes

KemenkesRI.

Khomsan, A. 2003. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. PT. Rajagrafindo

Persada. Jakarta : 95.

Rosta, J. 2011. Hubungan Asupan Energi, Protein, Lemak dengan Status Gizi dan Tekanan Darah Geriatri di Panti Wredha Surakarta. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Soraya. 2018. Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap RSUD Ir.Soekarno Kabupaten Sukoharjo Tahun 2016. Surakarta

Supranto, M. A. 2000. Statistik Teori dan Aplikasi Jilid 1, Edisi keenam.

Erlangga, Jakarta.

Tyashapsari, W. E., Zulkarnain, A. K., 2012. Penggunaan Obat pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang.

Wahyuni., dan Eksanoto, D. 2013. Hubungan Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin dengan Kejadian Hipertensi di Kelurahan Jagalan di Wilayah Kerja Puskesmas Pucang Sawit Surakarta. Jurnal Ilmu Keperawatan

Indonesia. 1 (1) : 79-85.

Diterbitkan
2023-03-31