FORMULASI HAIR TONIC KOMBINASI EKSTRAK BUNGA SEPATU (Hibiscus rossa sinensis L.) DAN DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) SEBAGAI PERANGSANG PERTUMBUHAN RAMBUT PADA KELINCI (New Zealand White)

  • Rusyda Qurrota'Ain Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Duta Bangsa Surakarta, Indonesia
  • Septian Maulid Wicahyo Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Duta Bangsa Surakarta, Indonesia
  • Anna Fitriawati Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Duta Bangsa Surakarta, Indonesia
Kata Kunci: hair tonic, bunga sepatu, daun seledri, pertumbuhan rambut, kelinci

Abstrak

Rambut memiliki fungsi penting tidak hanya sebagai pelindung kulit kepala, tetapi juga sebagai aspek estetika yang berpengaruh pada penampilan. Salah satu upaya menjaga kesehatan rambut adalah melalui penggunaan hair tonic, sediaan kosmetik cair yang diformulasikan untuk merawat sekaligus merangsang pertumbuhan rambut. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan serta mengevaluasi efektivitas hair tonic kombinasi ekstrak bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) dan daun seledri (Apium graveolens L.) yang secara tradisional dikenal memiliki kandungan bioaktif penumbuh rambut. Ekstrak diperoleh dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%, kemudian diformulasikan ke dalam tiga variasi konsentrasi yaitu F1 (2,5%:7,5%), F2 (5%:5%), dan F3 (7,5%:2,5%). Uji dilakukan secara eksperimental menggunakan hewan uji kelinci jantan New Zealand White dengan pengamatan pertumbuhan rambut selama 28 hari, disertai evaluasi mutu fisik meliputi organoleptik, homogenitas, pH, dan viskositas. Hasil menunjukkan bahwa seluruh formula memenuhi persyaratan mutu fisik hair tonic, dan terdapat perbedaan efektivitas antar formula. Formula II (5%:5%) memberikan hasil paling optimal dengan rata-rata panjang rambut 16,86 mm, lebih tinggi dibandingkan Formula I (15,39 mm) dan Formula III (13,39 mm), serta mendekati kontrol positif (17,89 mm). Temuan ini menegaskan bahwa kombinasi bunga sepatu dan seledri efektif merangsang pertumbuhan rambut dengan proporsi seimbang yang memberikan efek sinergis. Kesimpulannya, formulasi hair tonic kombinasi kedua ekstrak ini tidak hanya stabil dan memenuhi syarat mutu, tetapi juga memiliki novelty sebagai alternatif alami yang berpotensi lebih aman dibandingkan penggunaan minoksidil sintetis.

Referensi

Abriyani, E., Gunarti, N. S., Oktaviani, S. P., & Amal, S. (2023). Skrining fitokimia dan uji antioksidan ekstrak daun kangkung pagar (Ipomoea carnea Jacq). Jurnal Buana Farma, 3(1), 37–40.

Angendari, M. D. (2016). Rambut indah dan cantik dengan kosmetika tradisional. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 9(1), 25–36.

Alvita, A. R., Wardani, T. S., & Listyani, T. A. (2023). Formulasi sediaan gel ekstrak daun alpukat (Persea americana Mill.) sebagai terapi pengobatan luka bakar terhadap kelinci New Zealand White. Jurnal Medika Nusantara, 1(4), 272–295.

Budi, A. T. (2023). Uji aktivitas pertumbuhan rambut kelinci jantan sediaan water based pomade ekstrak daun mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr). Jurnal Kesehatan STIKES BHM.

Chairunnisa, S., Wartini, N. M., & Suhendra, L. (2019). Pengaruh suhu dan waktu maserasi terhadap karakteristik ekstrak daun bidara (Ziziphus mauritiana L.) sebagai sumber saponin. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri, 7(4), 551–560.

Beama, C. A., Klau, M. E., & de Almeida, N. G. (2021). Uji efektivitas pertumbuhan rambut sediaan emulsi kombinasi ekstrak etanol daun mangkokan (Polyscia scutellaria) dan daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) pada kelinci jantan (Oryctolagus cuniculus). Jurnal Onesimus, 9860(1), 51–60.

Dewi, A. S., & Ridwan, S. (2024). Effect of various plant extract concentrations in hair tonic preparations on hair growth activity. Jurnal Biologi Tropis, 24, 615–622.

Hindun, S., Akmal, A., & Sari, N. (2017). Formulation of hair tonic combination of celery and green tea leaves ethanol extract for rabbit hair growth. Jurnal Ilmiah Farmako Bahari, 8(1), 21–33.

Hindun, S., Rantika, N., Najihudin, A., & Indra, A. (2023). Formulasi sediaan hair tonic ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera Lamk.) dan daun rambutan (Nephelium lappaceum L.) terhadap pertumbuhan rambut. Pharma Xplore: Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi, 8(1), 65–76.

Indrawati, T. (2024). Kosmetologi I: Anatomi fisiologi rambut. Pusat Publikasi Ilmiah ISTN.

Indriyani, F., & Endrawati, S. (2021). Formulasi dan uji stabilitas hair tonic ekstrak lidah buaya (Aloe vera L.) dan seledri (Apium graveolens L.). Indonesian Journal on Medical Science, 8(1), 16–24.

Ittiqo, D. H., Jeniti, P., Hati, M. P., Nurbaety, B., & Wahid, A. R. (2022). Uji aktivitas hair tonic madu kombinasi ekstrak daun seledri (Apium graveolens L.) terhadap pertumbuhan rambut kelinci jantan. Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian, 3(1), 55.

Jubaidah, S., Indriani, R., Wijaya, H., & Samarinda, A. F. (2018). Formulasi dan uji pertumbuhan rambut kelinci dari sediaan hair tonic kombinasi ekstrak daun seledri (Apium graveolens L.) dan daun mangkokan. Jurnal Ilmiah Farmasi, 4(1), 8–14.

Khadasare, P. M., Shinde, S. A., & Shri, P. (2024). Formulasi dan evaluasi serum penumbuh rambut dari bunga hibiscus dan daun. International Journal of Trichology and Innovations, 2(5), 203–211.

Larasati, S. A. (2024). Pengaruh hair tonic ekstrak bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) terhadap pertumbuhan rambut kelinci jantan. Jurnal Ilmiah Farmasi, 11(11), 2173–2183.

Muliani, W., Setiawan, F., & Sukmawan, Y. P. (2022). Formulasi dan evaluasi sediaan hair tonic ekstrak etanol daun katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr.) sebagai pertumbuhan rambut pada kelinci jantan New Zealand White. Jurnal Farmasi, 2, 101–112.

Purushothaman, A., Meenatchi, P., Sundaram, R., & Saravanan, N. (2016). Quantification of total phenolic content, HPLC analysis of flavonoids and assessment of antioxidant and anti-haemolytic activities of Hibiscus rosa-sinensis L. flowers in vitro. International Journal of Pharma Research and Health Sciences, 4(5), 134–150.

Rengarajan, S., Melanathuru, V., Govindasamy, C., Chinnadurai, V., & Elsadek, M. F. (2020). Antioxidant activity of flavonoid compounds isolated from the petals of Hibiscus rosa-sinensis. Journal of King Saud University – Science, 32(3), 2236–2242.

Silalahi, M., Beers, H., & Silalahi, M. (2018). Hibiscus rosa-sinensis L. dan bioaktivitasnya. Prodi Pendidikan Biologi, Universitas Kristen Indonesia.

Syilfiana Anwar, & Darusman, F. (2022). Hair tonic dengan kandungan senyawa yang memiliki aktivitas penumbuh rambut dari berbagai bahan herbal. Bandung Conference Series: Pharmacy, 2(2), 1–8.

Yasir, A. S., & Nofita, N. (2021). Pengembangan dan optimasi formula gel daun seledri (Apium graveolens L.) berbasis kitosan-alginat dengan metode Box–Behnken sebagai penumbuh rambut. Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik, 17(2), 67–74.

Zulkurnain, E. I., Ramli, S., Ali, A. A., James, R. J., Kamarazaman, I. S., & Halim, H. (2023). The phytochemical and pharmacological effects of Hibiscus rosa-sinensis: A review. International Journal of Pharmaceutical Investigation, 13(3), 422–431

Diterbitkan
2025-09-28