AKTIVITAS ANTIDIABETES FRAKSI ETANOL, ETIL ASETAT DAN N-HEXAN HERBA PEGAGAN (Centella asiatica L) TERHADAP MENCIT PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI ALOXAN
Abstrak
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah akibat gangguan produksi atau fungsi insulin. Pengobatan konvensional sering kali memiliki efek samping dan biaya yang tinggi, sehingga diperlukan alternatif berbasis herbal. Pegagan (Centella asiatica L.) diketahui mengandung senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antidiabetes dari fraksi etanol, etil asetat, dan n-heksan herba pegagan terhadap mencit putih jantan yang diinduksi aloksan serta menentukan fraksi yang paling efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL). Mencit putih jantan dibagi menjadi lima kelompok: kontrol negatif (Na-CMC 1%), kontrol positif (glibenklamid), serta tiga kelompok perlakuan yang diberikan fraksi etanol, etil asetat, dan n-heksan dari ekstrak pegagan dengan dosis 120 mg/kgBB. Induksi diabetes dilakukan dengan aloksan (100 mg/kgBB). Kadar glukosa darah diukur sebelum dan setelah perlakuan pada interval waktu tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua fraksi pegagan memiliki aktivitas menurunkan kadar glukosa darah pada mencit diabetes. Fraksi etanol menunjukkan penurunan kadar glukosa darah yang paling signifikan dibandingkan fraksi etil asetat dan n-heksan. Uji fitokimia menunjukkan bahwa fraksi etanol mengandung flavonoid, triterpenoid, dan saponin, yang diduga berperan dalam efek hipoglikemik. Dari hasil tersebut disimpulkan Fraksi etanol herba pegagan memiliki potensi terbesar sebagai agen antidiabetes dibandingkan fraksi lainnya.
Referensi
Anani, S., Udiyono, A., & Ginanjar, P. (2012). Hubungan Antara Perilaku Pengendalian Diabetes Dan Kadar Glukosa Darah Pasien Rawat Jalan Diabetes Melitus. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(2):466–478.
Anisa, N., & Najib, S. Z. (2022). Skrining Fitokimia Dan Penetapan Kadar Total Fenol Flavonoid Dan Tanin Pada Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia Calabura L.). Indonesian Journal Pharmaceutical and Herbal Medicine, 1(2):96–104.
Artika, L. (2021). Perbandingan Rendemen Dan Kandungan Kimia Ekstrak Daun Jambu Mete (Anacardium Occidentale L.) Dengan Kepolaran Pelarut Yang Berbeda. Jurnal Kesehatan dan Farmasi, 3(1).
Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2019). Persyaratan keamanan dan mutu obat tradisional. BPOM RI.
Chauhan, P. K., Pandey, I. P., Dhatwalia, V. K. D., & Singh, V. (2010). Antidiabetic Effect of Ethanolic and Methanolic Leaves Extract of Centella Asiatica On Alloxan Induced Diabetic Rats. International Journal of Pharma and Bio Sciences, 1(2):1–6.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat (Cetakan pertama). Departemen Kesehatan RI.
Dhatwalia, V. K. (2010). Anti-Diabetic Effect Of Ethanolic And Methanolic Leaves Extract Of Centella Asiatica On Alloxan Induced Diabetic Rats. International Journal of Pharma and Bio Sciences, 1(2):1–6.
Husyanti, R. L. (2016). Efektivitas Taurin Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Jantan (Mus Musculus) Yang Diinduksi Aloksan (Skripsi). Universitas Lampung.
Jena Hayu Widyasti, F. K. F. (2019). Uji Aktivitas Antihiperglikemik Ekstrak Daun Petai Cina (Leucaena Leucocephala (Lam.) De Wit) Pada Mencit Induksi Aloksan. Pharm J Farm Indones, 16(1):1–14.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Farmakope Herbal Indonesia (Edisi 2). Kementerian Kesehatan RI.
Khairurrizki, A., Rafsanjani, A., & Hariadi, P. (2022). Efek Sinergisme Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica L.) Dengan Obat Antidiabetik Oral Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Puasa Pada Mencit. Sinteza, 2(1):19–28.
Manurung, S. (2012). Efek Antihiperglikemik Dari Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus L.) Yang Diinduksi Sukrosa. Pharmacon: Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT.
Paputungan, A. N., Lolo, W. A., & Jayanto, I. (2019). Aktivitas Antibakteri Dan Analisis KLT-Bioautografi Dari Fraksi Daun Manggis (Garcinia mangostana L.). Pharmacon, 8(3):525.
Permataningrum, N. I., Dewi, L. R., & Prihanti, A. M. (2020). Daya Hambat Ekstrak Daun Kakao (Theobroma cacao L.) Terhadap Pertumbuhan Candida albicans. Pustaka Kesehatan, 7(3):142.
Prihatini, N., Intan, P. R., & Lestari, T. W. (2019). Aktivitas Antidiabetes Ramuan Sambiloto (Andrographis paniculata Nees), Ciplukan (Physalis angulata L.), dan Pegagan (Centella asiatica L.) Pada Tikus Dengan Diet Tinggi Lemak Diinduksi Streptozotosin. Jurnal Biotek Medisiana Indonesiana, 8(1):51–58.
Purnamasari, M. V., Nurlina, N., & Sari Anwar, A. (2023). Formulasi dan Evaluasi Masker Hidrogel Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica (L.) Urb) Sebagai Antiaging Dengan Variasi Basis Carbopol dan HPMC. Jurnal Pharmacy and Health Research, 4(2):285–296.
Rahmaniati, M. A., Ulfah, M., & Mulangsari, D. A. K. (2018). Standarisasi Parameter Non Spesifik Ekstrak Etanol Daun Pegagan (Centella asiatica L.) Di Dua Tempat Tumbuh. Jurnal Inovasi Teknologi Kimia, 3(1).
Szkudelski, T. (2008). The Mechanism of Alloxan and Streptozotocin In Action In B Cells of The Rat Pancreas. Journal of Physiology, 50:536–546.
Tulung, G. L., Bodhi, W., & Siampa, J. P. (2021). Uji Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) Sebagai Antidiabetes Terhadap Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) Yang Diinduksi Aloksan. Pharmacon, 10(1):736.
Yasurin, P., Sriariyanun, M., & P., T. (2016). Review: The Bioavailability Activity of Centella Asiatica. KMUTNB International Journal of Applied Science and Technology.
