FORMULASI OBAT KUMUR EKSTRAK KULIT PISANG KEPOK KUNING (Musa paradisiaca L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI

Ai Rian Julyanti; Erza Genatrika; Widia Primi Annissya; Nenden Setyaningrum; Rosi Eka Ferliati; Okta Nurandi Pratama

doi:10.36805/jbf.v4i4.1151

Ai Rian Julyanti Fakultas Farmasi, Universitas Bakti Tunas Husada
Erza Genatrika Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Widia Primi Annissya Fakultas Farmasi, Universitas Bakti Tunas Husada
Nenden Setyaningrum Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Rosi Eka Ferliati Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Okta Nurandi Pratama Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

DOI: https://doi.org/10.36805/jbf.v4i4.1151

Kata Kunci: Obat Kumur, Kulit Pisang Kepok Kuning, Antibakteri,, Streptococcus mutans, Difusi Cakram

Abstrak

Kulit pisang kepok kuning (Musa paradisiaca L.) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid dan tanin yang diketahui mempunyai aktivitas antibakteri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri obat kumur dari kulit pisang kepok kuning dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans. Proses ekstraksi kulit pisang kepok kuning menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%, kemudian dibuat formulasi sediaan obat kumur dengan penambahan konsentrasi ekstrak sebesar 2%, 4%, dan 8%. Aktivitas antibakteri sediaan obat kumur diuji terhadap Streptococcus mutans menggunakan metode difusi cakram. Hasil penelitian menunjukkan Formula obat kumur ekstrak kulit pisang kepok kuning memiliki daya hambat pada bakteri Streptococcus mutans dengan zona hambat sebesar 9,52 mm pada formula I, formula II 10,67 mm, dan formula III 12,36 mm. Formula I dan II tergolong kategori aktivitas antibakteri sedang, sedangkan formula III tergolong memiliki aktivitas antibakteri kuat. Hasil penelitian menunjukan nilai p<0,05 yaitu masing-masing kelompok uji mempunyai perbedaan yang nyata. Formula III menjadi formula yang paling baik karena sediaan yang dihasilkan homogen, PH senilai 5, viskositasnya 2,4 cP, sediaan stabil dan formula III memperoleh aktivitas antibakteri terbaik.

Referensi

Ambarawati, I. G. A. D., Sukrama, I. D. M., & Yasa, I. W. P. S. (2020). Deteksi gen Gtf-B Streptococcus mutans dalam plak dengan gigi karies pada siswa di SD N 29 Dangin Puri. Intisari Sains Medis, 11(3), 1049–1055. https://doi.org/10.15562/ism.v11i3.337

Ariani, N., & Niah, R. (2019). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca formatypica) Mentah Secara In Vitro. Jurnal Ilmiah Manuntung, 5(2), 161–166.

Balouiri, M., Sadiki, M., & Ibnsouda, S. K. (2016). Methods for in vitro evaluating antimicrobial activity: A review. Journal of Pharmaceutical Analysis, 6(2), 71–79. https://doi.org/10.1016/j.jpha.2015.11.005

Direktorat Jenderal Hortikultura. (2019). Rencana Strategis Direktorat Jenderal Hortikultura 2015-2019. In Potensi, Permasalahan dan Tantangan Pembangunan Hortikultura. Direktorat Jenderal Hortikultura.

Dwidjoseputro, D. (2010). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan Press.

Ehiowemwenguan, A. O, E., & J.E, I. (2014). Antibacterial and phytochemical analysis of Banana fruit peel. IOSR Journal of Pharmacy (IOSRPHR), 4(8), 18–25. https://doi.org/10.9790/3013-0408018025

Gamboa, F., Estupiñan, M., & Galindo, A. (2004). Presence Of Streptococcus Mutans in Saliva and Its Relationship With Dental Caries: Antimicrobial Susceptibility og The Isolates. Universitas Scientiarum, 9(May), 23–27. http://revistas.javeriana.edu.co/index.php/scientarium/article/view/5032

Greenwood. (1995). antibiotic Susceptibility (Sensitivity) Test, Antimicrobial and Chemoterapy. MC Graw Hill Company.

Halimu, R. B., S.Sulistijowati, R., & Mile, L. (2020). Identifikasi Kandungan Tanin pada Sonneratia alba. Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan, 5(4), 93–97.

Katuuk, R. H. H., Wanget, S. A., & Tumewu, P. (2019). Pengaruh Perbedaan Ketinggian Tempat terhadap Kandungan Metabolit Sekunder pada Gulma Babadotan (Ageratum conyzoides L.). Jurnal COCOS, 1(4), 6. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/cocos/article/view/24162

Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. (2017). Farmakope Herbal Indonesia (II). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar: RISKESDAS 2013. Kementerian Kesehatan RI: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. https://doi.org/10.1517/13543784.7.5.803

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Laporan Nasional RISKESDAS 2018. In Laporan Nasional Riskesdas 2018. Kementerian Kesehatan RI: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. http://www.yankes.kemkes.go.id/assets/downloads/PMK No. 57 Tahun 2013 tentang PTRM.pdf

Kementerian Pertanian. (2015). Statistik Produksi Hortikultura Tahun 2014. Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian.

Kono, S. R., Yamlean, P. V. Y., & Sudewi, S. (2018). Formulasi Sediaan Obat Kumur Herba Patikan Kebo (Euphorbia hirta) Dan Uji Antibakteri Prophyromonas gingivalis. PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT, 7(1), 37–46.

Lamont, R. J., & Egland, P. G. (2014). Dental Caries. In Molecular Medical Microbiology. Elsevier Ltd. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-397169-2.00052-4

Lumowa, S. V. ., & Bardin, S. (2018). Uji Fitokimia Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiacaL.) Bahan Alam Sebagai Pestisida Nabati Berpotensi Menekan Serangan Serangga Hama Tanaman Umur Pendek. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 1(9), 465–469. https://doi.org/10.25026/jsk.v1i9.87

Manalu, L. P., & Adinegoro, H. (2018). Kondisi Proses Pengeringan Untuk Menghasilkan Simplisia Temuputih Standar. Jurnal Standardisasi, 18(1), 63. https://doi.org/10.31153/js.v18i1.698

Ogbonna, O. A., Izundu, A. I., Okoye, N. H., & Ikeyi, A. P. (2016). Phytochemical Compositions of Fruits of Three Musa Species at Three Stages of Development. IOSR Journal of Pharmacy and Biological Sciences (IOSR-JPBS, 11(3), 48–59. https://doi.org/10.9790/3008

Poeloengan, M., Komala, I., & Salmah, S. (2006). Antimicroba and Fitochemical Activities of Herbal Medicine. Seminar Nasional Teknologi Peternakan Dan Veteriner, 974–978.

Primadiamanti, A., Marcellia, S., & Sukmawan, S. (2021). Aktivitas Antibakteri Sediaan Gel Antiseptik Ekstrak Etanol Kulit Pisang Kepok Mentah (Musa paradisiaca L.)Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, 8(2), 102–110. https://doi.org/10.33024/jikk.v8i2.4289

Risman Tunny, Cut Bidara Panita Umar, & Sari Siompu. (2022). Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 70% Pelepah Pisang Ambon (Musa Paradisiaca Var.Sapientum) Terhadap Pertumbuhan Staphylococus Aureus Dengan Metode Difusi Sumuran. Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan, 2(1), 139–152. https://doi.org/10.55606/jrik.v2i1.1440

Robinson, T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. ITB Press.

Sakinah, N., Dwyana, Z., Tambaru, E., & Rante, H. (2015). Uji Aktivitas Sediaan Obat Kumur Ekstrak Daun Miana Coleus scutellarioides (L.) Benth Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans. Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, 1–7. https://core.ac.uk/reader/77626727

Sirajudin, Z. N. M., Ahmed, Q. U., Chowdhury, A. J. K., Kamarudin, E. Z., Khan, A. V., Uddin, A. B. M. H., & Musa, N. (2014). Antimicrobial Activity of Banana (Musa paradisiaca L.) Peels Against Food Borne Pathogenic Microbes. Journal of Pure and Applied Microbiology, 8(5), 3627–3639.

Ulfa, A., Ekastuti, D. R., & Wresdiyati, T. (2020). Potensi Ekstrak Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca forma typica) dan Uli (Musa paradisiaca sapientum) Menaikkan Aktivitas Superoksida Dismutase dan Menurunkan Kadar Malondialdehid Organ Hati Tikus Model Hiperkolesterolemia. Acta VETERINARIA Indonesiana, 8(1), 40–46. https://doi.org/10.29244/avi.8.1.40-46

Wahyu Tri Mulyani, Y., Rokiban, A., & Cipto Mahendra, G. (2021). FRAKSI ETANOL EKSTRAK KULIT PISANG KEPOK KUNING ( Musa balbisiana) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus, dan Propionibacterium acnes. JFL : Jurnal Farmasi Lampung, 10(1), 10–15. https://doi.org/10.37090/jfl.v10i1.492

Wimpy, Harningsih, T., & Larassati, W. (2020). Uji Aktivitas Antioksidan Dan Tabir Surya Kombinasi Ekstrak Kulit Buah Pisang Kepok (Musa Paradisiaca Linn) Dan Ekstrak Kulit Buah Alpukat (Persea Americana Mill). Jurnal Ilmiah Manuntung, 6(2), 231–239.