PENGUJIAN AKTIVITAS DAYA ANALGETIK EKSTRAK n-HEKSANA, ETIL ASETAT DAN ETANOL DAUN KANGKUNG PAGAR (Ipomoea carnea Jacq)

Abstrak

Nyeri adalah gejala dan perasaan yang tidak menyenangkan pada salah satu organ tubuh, disebabkan karena kerusakan jaringan seperti kondisi inflamasi, infeksi, atau berhubungan dengan kejang otot. Berdasarkan penelitian sebelumnya diketahui bahwa daun kangkung pagar (Ipomoea carnea Jack.) dapat menghambat prostaglandin yang merupakan mediator nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas daya analgetik dalam daun kangkung pagar. Daun kangkung pagar dimaserasi dengan etanol 96% dan dipartisi dengan n-heksana dan etil asetat secara berturut-turut. Ketiga ekstrak diujikan pada mencit putih jantan (Mus musculus) dengan berat badan 25-30 g. Metode penelitian uji geliat (writhing test). Hewan uji dibagi menjadi 11 kelompok, Kelompok 1 (Na CMC 0,5% kontrol positif), Kelompok 2 (Parasetamol sebagai Pembanding), Kelompok 3-5 (ekstrak etanol daun kangkung pagar dosis 50 mg, 100 mg dan 200 mg/Kg BB), Kelompok 6-8 (ekstrak etil asetat daun kangkung pagar dosis 50 mg, 100 mg dan 200 mg/kb BB) dan kelompok 9-11 (ekstrak n-heksana daun kangkung pagar dosis 50 mg, 100 mg dan 200 mg/kb BB). Induktor nyeri yaitu asam asetat 0,5% secara intraperitonial. Pengamatan dilakukan selamat 1 jam setiap 5 menit dan dihitung persentase daya analgetik. Ekstrak etanol memberikan efek analgetik lebih besar dibandingkan ekstrak etil asetat dan n-heksana yaitu dosis 50 mg/Kg BB 62,4 % ; 100 mg/Kg BB 70,42% dan 200 mg/Kg BB 69,15%. Nilai signifikan uji Mann-Whitney sebesar 0,008 dari sempel uji terhadap kontrol positif sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat aktivitas analgetik dari ekstrak etanol daun kangkung pagar.