PENGARUH KONSELING APOTEKER TERHADAP KEPATUHAN TERAPI PASIEN DIABETES MELITUS DI BEBERAPA PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT

Abstrak

Diabetes melitus adalah masalah kesehatan global yang memerlukan pendekatan komprehensif dalam manajemennya. Intervensi farmasis telah terbukti efektif dalam meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan dan hasil klinis. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau secara sistematis intervensi farmasis pada pasien diabetes melitus serta dampaknya terhadap kepatuhan minum obat dan kontrol glikemik. Metode penelitian yang digunakan adalah naratif literatur review, dengan menganalisis 188 artikel dari PubMed dan 200 artikel dari Google Scholar, di mana 20 studi memenuhi kriteria inklusi, terdiri dari 12 studi di puskesmas dan 8 studi di rumah sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi konseling farmasis signifikan dalam meningkatkan kepatuhan minum obat dan menurunkan kadar HbA1c. Di puskesmas, terdapat peningkatan kepatuhan dari 9,2% menjadi 61% dan penurunan kadar HbA1c dari 8,5% menjadi 7,2%. Di rumah sakit, penurunan rata-rata kadar HbA1c mencapai 1,5% hingga 2%. Metode konseling multifaset terbukti lebih efektif dibandingkan konseling telepon, yang menunjukkan penurunan HbA1c sebesar 0,3%. Temuan ini menegaskan pentingnya peran apoteker dalam manajemen diabetes melitus tipe 2.