ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT OLEH WARGA DAYAK MERATUS DI DESA GUNUNG RIUT KABUPATEN BALANGAN KALSEL

Penulis

  • Prodi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, Indonesia ,
  • Rina Rina Prodi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, Indonesia ,
  • Nadia Rahmah Prodi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, Indonesia ,
  • Hilya Aulia Prodi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, Indonesia ,
  • Nita Pujianti Prodi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, Indonesia ,

DOI:

https://doi.org/10.36805/jpx.v8i1.2904

Kata Kunci:

Ethnobotanical, Medical Plant, Dayak meratus, Gunung riut

Abstrak

Pengetahuan tradisional tentang pemanfaatan tumbuhan obat yang dimiliki oleh berbagai suku asli Dayak di Kalimantan mencerminkan bahwa kehidupan masyarakat tidak lepas dari sumber daya alam sekitarnya, khususnya tumbuhan obat. Tujuan penelitian ini yaitu menentukan jenis tumbuhan obat, persentase bagian tumbuhan obat yang digunakan serta menetapkan cara pengolahan dan cara penggunaan tumbuhan obat oleh pengobat tradisional suku Dayak Meratus yang ada di Desa Gunung Riut. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik Purposive sampling. Dalam penelitian ini didapatkan 28 jenis tumbuhan yang terbagi menjadi 18 famili yang digunakan secara empiris untuk mengobati sakit gigi, sakit pinggang, penyakit kulit, demam, sifilis, patah tulang, luka, penurun darah, penyakit kuning, malaria, BAB berdarah, meningkatkan stamina, pencahar, asma dan maag. Persentase bagian tumbuhan yang terbanyak dimanfaatkan berupa daun (26,67%), akar (23,33%), dan batang (13,33%). Cara pengolahan dengan cara direndam, direbus, ditumbuk, tanpa pengolahan, diremas, dipanaskan, dipotong dan dibakar. Cara penggunaan dengan cara dioles, dipijat, ditempel, diminum, dijepit, dimandikan, dan dimakan.

Referensi

Arsyad, M. Studi Etnobotani tumbuhan obat oleh masyarakat Desa Sidorejo Kecamatan Tamban Kabupaten Barito Kuala. Jurnal Insan

Farmasi Indonesia, 2018, 1(1): 85-95.

BPS, Kabupaten Balangan Dalam Angka, Balangan Regency in Figures, BPS Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan. 2020.

Faruque, M.O., Uddin, S.B., Barlow, J.W., Hu, S., Dong, S., Cai, Q., and Hu, X. Quantitative ethnobotany of medicinal plants used by indigenous communities in the Bandarban District of Bangladesh. Frontiers in Pharmacology, 2018, 1-12.

Nofita, D., dan Nurlan, D.S. Perbandingan kadar fenolik total ekstrak etanol 70% dengan ekstrak air daun Surian (Toona sureni Merr.). Sainstek: Jurnal Sain dan Teknologi. 2020, 12(2): 79-84.

Noorcahyati dan Arifin, Z. Etnobotani tumbuhan berkhasiat obat etnis Dayak Meratus Loksado Kalimantan Selatan dan upaya konservasi di KHDTK Samboja. Badan Litbang Kementrian Kehutanan. 2019.

Nuraeni, E., Alkandahri, M.Y., Tanuwidjaja, S.M., Fadhilah, K.N., Kurnia, G.S., Indah, D., et al. Ethnopharmacological study of medicinal plants in the Rawamerta Region Karawang, West Java, Indonesia. Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences. 2022, 10(A): 1560-1564.

Pratama, R.B dan Nurcahyo, A. Kajian sosioreligi nilai-nilai upacara aruh baharin dalam Masyarakat Dayak Meratus Halong Kabupaten Balangan sebagai sumber pembelajaran nilai berbasis multikultural. Jurnal Agastya. 2019, 9: 94-111.

Saudah, Viena, V., dan Ernilasari. Eksplorasi spesies tanaman berkhasiat obat berbasis pengetahuan lokal di Kabupaten Pidie. Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia. 2019, 12: 56-67.

Situmorang, S.T., dan Sihombing, E.S.R. Kajian pemanfaatan tumbuhan obat pada masyarakat suku Simalungun di Kecamatan Raya Bayu dan Raya Huluan Kabupaten Simalungun. Jurnal Biologi Lingkungan, Industri Kesehatan. 2018, 4: 112-121.

Wardah dan Sundari, S. Ethnobotany study of Dayak society medicinal plants utilization in Uut Murung District, Murung Raya Regency, Central Kalimantan. IOP Publishing. 2019, 298: 1-12.

Wardenaar dan Sisilia. Studi etnobotani tumbuhan obat oleh etnis suku Dayak di Desa Kayu Tanam Kecamatan Mandor kabupaten Landak. Jurnal Hutan Lestari. 2015, 3(2): 234-246.

Wathan, N., dan Imaningsih, W. Isolasi jamur endofit dari akar tumbuhan Seluang Belum (Luvunga sarmentosa (Blume) Kurz.). Pharmascience. 2019, 06(1): 68-73.

Wathan, N., Rizki, M.I., Khairunnisa, A., dan Simamora, H. Total flavonoids determination and antioxidant activity of ethyl acetate, ethanol,and methanol extracts from Seluang Belum Root (Luvunga sarmentosa (Blume) Kurz.). Berkala Kedokteran. 2023, 19(1): 101-105.

Wathan, N., Viogenta, P., Ramadhan, F., Sari, S.R., dan Azizah, J. Studi fitokimia jamur endofit tumbuhan Seluang Belum (Luvunga sarmentosa (Blume) Kurz.) asal Kabupaten Tabalong Kalsel. Pharmascience. 2023, 10(1): 51-57.

Viogenta, P., Wathan, N., Sunardi, dan Azizah, J. Profil FTIR dan GC/MS ekstrak jamur endofitdari akar Seluang Belum (Luvunga sarmentosa (Blume) Kurz.) asal Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan. Pharmascience. 2022, 09(2): 344-354.

Zenebe, G., Zerihun, M., and Solomon, Z. An ethnobotanical study of medicinal plants in Asgede Tsimbila District, Nortwestern Tigray, Northern Ethiopia. Ethbobotany Resercj and Applications. 2012, 10: 306-317.

Diterbitkan

2023-05-28