PERBANDINGAN PROFIL KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS EKSTRAK ETANOL DAUN TEMPUH WIYANG (Emilia sonchifolia L.) DAN DAUN SITUDUH LANGIT (Erigeron sumatrensis Retz.)

Penulis

  • Irma Erika Herawati Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. ,
  • Wempi Eka Rusmana Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker, Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. ,
  • Syumillah Saepudin Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Al Ghifari, Bandung, Jawa Barat, Indonesia ,

DOI:

https://doi.org/10.36805/jpx.v10i1.10083

Kata Kunci:

Emilia sonchifolia L, Erigeron sumatrensis Retz, metabolit sekunder, kromatografi lapis tipis

Abstrak

Indonesia memiliki banyak tanaman obat yang belum diketahui profil metabolit sekundernya dengan menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT). KLT merupakan salah satu cara analisis sederhana untuk melakukan penegasan terhadap senyawa kimia yang terkandung pada tumbuhan selain dengan penapisan fitokimia. Nilai Rf dan warna noda yang diperoleh pada KLT dapat memberikan identitas senyawa yang terkandung. Daun tempuh wiyang (Emilia sonchifolia L.) dan daun situduh langit (Erigeron sumatrensis Retz.) merupakan tanaman obat yang sudah banyak digunakan untuk pengobatan, seperti antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri. Namun belum ada penelitian yang mengungkapkan profil KLT dari kedua tanaman tersebut, sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbandingan dari parameter spesifik, parameter non spesifik, dan profil KLT dari kedua tanaman obat tersebut. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah penentuan parameter spesifik dan non spesifik juga profil KLT dari kedua ekstrak berdasarkan Farmakope Herbal Indonesia (FHI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter spesifik maupun non spesifik dari daun tempuh wiyang maupun daun situduh langit memenuhi kriteria berdasarkan FHI. Dari hasil penentuan profil KLT, ekstrak daun tempuh wiyang memiliki kandungan alkaloid, fenol, flavonoid, dan steroid. Sementara ekstrak daun situduh langit memiliki kandungan metabolit sekunder alkaloid, fenol, flavonoid, dan saponin. Daun tempuh wiyang dan situduh langit memiliki metabolit sekunder yang dapat digunakan untuk berbagai aktivitas farmakologis.

Referensi

Candraningtyas, C.F., Karina, R., Mardianto, M.B., dan Ramadhani, G. Identifikasi jenis-jenis tumbuhan asing invasif di Desa Wisata Nganggring dan rekomendasi pengelolaannya. Innovative: Journal of Social Science Research, 2023, 3(6), 9599-9612.

Depkes, R. I. (2000). Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Di Lorenzo, C., Colombo, F., Biella, S., Stockley, C., and Restani, P. Polyphenols and human health: The role of bioavailability. Nutrients, 2021, 13(1), 273.

Ekalu, A., and Habila, J.D. Flavonoids: isolation, characterization, and health benefits. Beni-Suef University Journal of Basic and Applied Sciences, 2020, 9(1), 1-14.

Ferdinan, A., Rizki, F. S., Kurnianto, E., dan Kurniawan, K. Fraksinasi dan identifikasi senyawa tanin dari ekstrak pandan hutan (Freycinetia sessiliflora Rizki). Journal Borneo, 2022, 2(2), 93-98.

Forestryana, D., dan Arnida, A. Skrining fitokimia dan analisis kromatografi lapis tipis ekstrak etanol daun Jeruju (Hydrolea spinosa L.). Jurnal Ilmiah Farmako Bahari, 2020, 11(2), 113-124.

Kareem, O., Ali, T., Dar, L.A., Mir, S.A., Rashid, R., Nazli, N., et al. 2022. Positive health benefits of saponins from edible legumes: Phytochemistry and pharmacology. In Edible Plants in Health and Diseases (pp. 279-298). Springer Singapore.

Karthika, K., Jamuna, S., and Paulsamy, S. TLC and hptlc fingerprint profiles of different bioactive components from the tuber of Solena amplexicaulis. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry, 2014, 3(31), 198-206.

Kemenkes, R.I. 2017. Farmakope Herbal Indonesia Edisi Kedua (2nd ed.). Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Maryam, F., Taebe, B., dan Toding, D.P. Pengukuran parameter spesifik dan non spesifik ekstrak etanol daun Matoa (Pometia pinnata J.R & G.Forst). Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, 2020, 6(01), 1-12.

Pranoto, M. E. Identifikasi kandungan flavonoid pada simplisia herba daun sambiloto (Andrographis paniculata) secara makroskopis dan mikroskopis. Innovative: Journal of Social Science Research, 2024, 4(1), 11492-11499.

Rahayu, S., Kurniasih, N., dan Amalia, V. Ekstraksi dan identifikasi senyawa flavonoid dari limbah kulit Bawang Merah sebagai antioksidan alami. Al Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan, 2015, 2(1), 1-8.

Rajput, A., Sharma, R., and Bharti, R. Pharmacological activities and toxicities of alkaloids on human health. Materials Today: Proceedings, 2022, 48, 1407-1415.

Tristiyanti, D., Herawati, I.E., dan Kartikawati, E. Perbandingan Aktivitas Antibakteri daun Tempuh Wiyang (Emilia sonchifolia L.) dan daun Situduh Langit (Erigeron sumatrensis Retz.) terhadap bakteri Propionibacterium acnes ATCC 1223. Journal of Pharmacopolium, 2023, 6(3), 18-27.

Yerlikaya, P.O., Arısan, E.D., Mehdizadehtapeh, L., Uysal-Onganer, P., and Çoker-Gürkan, A. The use of plant steroids in viral disease treatments: Current status and future perspectives. European Journal of Biology, 2023, 82(1), 86-94.

Diterbitkan

2025-05-31