ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA PADA PASIEN SEPSIS YANG DIBERIKAN TERAPI ANTIBIOTIK SEFTRIAKSON ATAU MEROPENEM DI INTENSIVE CARE UNIT RSUD BERKAH PANDEGLANG PERIODE 2022-2023

Penulis

  • Yusransyah Yusransyah Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salsabila, Serang, Banten, Indonesia. , Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salsabila, Serang, Banten, Indonesia.
  • Cita Khalawatilah Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salsabila, Serang, Banten, Indonesia. , Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salsabila, Serang, Banten, Indonesia.
  • Asti Yunia Rindarwati Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salsabila, Serang, Banten, Indonesia. , Program Studi Doktor Farmasi, Sekolah Farmasi, Institut Teknologi Bandung
  • Sofi Nurmay Stiani Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salsabila, Serang, Banten, Indonesia. , Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salsabila, Serang, Banten, Indonesia.
  • Baha Udin Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salsabila, Serang, Banten, Indonesia. , Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Salsabila, Serang, Banten, Indonesia.

DOI:

https://doi.org/10.36805/jpx.v10i1.10076

Kata Kunci:

analisis efektivitas biaya, seftriakson, meropenem, sepsis

Abstrak

Sepsis adalah infeksi sistemik umum yang terjadi di rumah sakit dan dapat menyebabkan komplikasi serius dan kematian jika tidak ditangani dengan segera dan tepat. Penggunaan antibiotik merupakan komponen kunci keberhasilan pengobatan sepsis. Namun, penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat mengganggu keberhasilan pengobatan dan berdampak langsung pada biaya pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas biaya terapi antibiotik seftriakson dan meropenem pada pasien septik di RSUD Berkah Pandeglang. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data retrospektif dengan menggunakan data sekunder pada tahun 2022 hingga 2023. Data ini diperoleh dari rekam medis pasien sepsis yang dirawat di unit perawatan intensif. Sampel penelitian berjumlah 20 pasien: 11 pasien mendapat terapi seftriakson dan 9 pasien mendapat terapi meropenem. Hasil analisa menunjukkan nilai ACER (average cost- effectiveness ratio) pada kelompok seftriakson adalah Rp.119.058 dan untuk golongan meropenem sebesar Rp 124.470. Hasil ini menunjukkan bahwa terapi meropenem lebih hemat biaya dibandingkan dengan seftriakson dalam penelitian ini.

Referensi

Andayani, T. 2013. Farmakoekonomi Prinsip dan Metodologi. Yogyakarta: Bursa Ilmu.

Astutik, A.W., Annisa, N., Rusli, R., dan Ibrahim, A. Kajian kesesuaian pemilihan antibiotik empiris pada pasien sepsis di Instalasi Rawat Inap RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences, 2017, 5, 38-47.

Budi, S., Ikawati, Z., Dwiprahasto, D., dan Nuryastuti, T. Evaluasi drug related problems (DRPs) antibiotik pada pasien sepsis di rumah sakit di Yogyakarta. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 2019, 15(1), 43-49.

Busch, L.M., and Kadri, S.S. Antimicrobial treatment duration in sepsis and serious infections. Journal of Infectious Diseases, 2020, 222(Suppl 2), S142-S155.

Chabot-Richards, D.S., and George, T.I. Leukocytosis. International Journal of Laboratory Hematology, 2014, 36(3), 279-288.

Dipiro, J.T. 2008. Pharmacotherapy. Seventh, Mc Graw Hill Medical. Seventh. New Work.

Kementerian Kesehatan RI. 2017. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/342/2017 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Sepsis. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Kementrian Kesehatan RI. 2009. Keputusan Kementerian Republik Indonesia Nomor: 374/MENKES/SK/V/2009 Tentang Sistem Kesehatan Nasional. Indonesia: Kementerian Kesehatan RI.

Kementrian Kesehatan RI. 2013. Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Langi, R., Lolo, W.A. dan Jayanto, I. Analisis efektivitas biaya penggunaan antibiotik pada pasien sepsis di Rumah Sakit Siloam Manado. Pharmacon, 2019, 8(4), 836-842.

Leekha, S., Terrell, C.L. and Edson, R.S. General principles of antimicrobial therapy. Mayo Clinic Proceedings, 2011, 86(2), 156-167.

Lestari, D.A., Wijaya, V., and Kuncoro, H. Karakteristik dan penggunaan antibiotik pasien sepsis di Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie Periode 2017. Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences, 2018, 7, 1-7.

Napolitano, L.M. Sepsis 2018: Definitions and guideline changes. Surgical Infections, 2018, 19(2), 117-125.

Ningsih, P.K., dan Subagijo, P.B. Analisis Efektivitas biaya penggunaan antibiotik terhadap pasien sepsis di RSD dr. Soebandi Tahun 2014-2015. e-Jurnal Pustaka Kesehatan, 2017, 5(1), 151-156.

Nugraheni, A.Y., Putri, M.S., dan Saputro, A.Y. Evaluasi ketepatan antibiotik pada pasien sepsis. Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia, 2021, 18(2), 194-207.

Putra, I.A.S. Update tatalaksana sepsis. Cdk-280, 2019, 46(11), 681-685.

Rahayu, C., Purwanti, O.S., Sinuraya, R.K., dan Destiani, D.P. Analisis efektivitas biaya penggunaan antibiotik pasien sepsis di Rumah Sakit di Bandung. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, 2013, 2(2), 77-84.

Riani, R.I dan Wicaksono, S.A. Pengaruh pemberian melatonin terhadap jumlah leukosit pada tikus wistar model sepsis. Kedokteran Diponegoro, 2016, 5(4), 1684-1692.

Susanna, E. 2019. Analisis efektivitas penggunaan antibiotik ceftriaxone dan meropenem terhadap pasien sepsis di RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016-2018. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Mataram.

Tambajong, R.N., Lalenoh, D.C., dan Kumaat, L. Profil penderita sepsis di ICU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manadoperiode Desember 2014 – November 2015. e-CliniC, 2016, 4(1), 452-457.

Vught, F.V., and Huisman, J. Institutional profiles: some strategic tools. Tuning Journal for Higher Education, 2013, 1(1), 21-36.

Yusransyah, Y., Udin, B., Abdillah , M., Murdianto, Y., Soraya Uli, E., dan Suryana, N. Analisis efektivitas biaya pasien Covid-19 menggunakan terapi oksigen dan remdesivir di RSUD Kabupaten Tangerang. Jurnal Farmasi Indonesia, 2022, 14(1), 17-24.

Diterbitkan

2025-05-31