Penerapan Algoritma Backward Chaining untuk Mendiagnosa Penyakit dan Hama Tanaman Padi

  • Hidayatus Solikhin Universitas Buana Perjuangan Karawang
  • Deden Wahiddin Universitas Buana Perjuangan Karawang
  • Kiki Ahmad Baihaqi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Keywords: Backward Chaining, Hama Padi, Karawang, Penyakit Padi, Pertanian

Abstract

Pertanian mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat di kabupaten Karawang. Aktualnya berbagai masalah muncul dalam sektor pertanian, salah satunya masalah penyakit dan hama tanaman padi yang menyerang sawah petani. Menurut Bapak Yuyu Yudaswara selaku pakar dinas pertanian Karawang terbatasnya jumlah pakar dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) menjadi salah satu penyebabnya. Berdasarkan masalah yang dialami petani maka, solusi yang dibuat yaitu penerapan algoritma backward chaining untuk diagnosa penyakit dan hama tamanan padi. Hal ini bertujuan untuk memberikan solusi berupa saran penanganan yang diberikan oleh pakar kepada petani. Proses tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari analisis data, akuisisi pengetahuan, desain dan coding, dan pengujian akurasi. Setelah melewati tahapan pengujian akurasi, hasil akurasi yang diperoleh sebesar 82,21% dari 45 data pengujian penyakit dan hama tanaman padi.

References

[1] A. Ahmad, “Perkembangan Teknologi Komunikasi Dan Informasi,” Dakwah Tabligh, vol. 13, pp. 137–149, 2012.
[2] Rojak and R. Setiawan, “Pengembangan Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Dan Hama Pada Tanaman Padi,” J. STT Garut, vol. 2, no. 1, pp. 1–9, 2017.
[3] D. M. L Tobing, E. Pawan, F. E. Neno, and K. Kusrini, “Sistem Pakar Mendeteksi Penyakit Pada Tanaman Padi Menggunakan Metode Forward Chaining,” Sisfotenika, vol. 9, no. 2, p. 126, 2019.
[4] A. Muhibuddin, P. Airlangga, M. M. Sulthoni, and A. B. Wicaksana, “Implementing Backward Chaining Method in Expert System to Detect and Treat Rice, Chilli, and Corn Plant’s Pests and Diseases,” J. Inf. Technol. Comput. Eng., vol. 2, no. 02, pp. 71–75, 2018.
[5] A. T. Firdausi, S. H. Pramono, and E. Yudaningtyas, “Implementasi Backward Chaining Untuk Diagnosis Low Soft Handover Success Rate Pada Jaringan WCDMA,” J. EECCIS, vol. 7, no. 2, pp. 197–202, 2013.
[6] S. Nuraisyah, I. D. Wijaya, and M. Astiningrum, “SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KUSTA MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING (Studi Kasus : UPT Puskesmas Talango-Sumenep),” J. Inform. Polinema, vol. 1, no. 4, p. 55, 2017.
[7] T. Kristiana, “Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Saluran Pencernaan Dengan Metode Forward Chaining,” Inform. J. Ilmu Komput., vol. 14, no. 24, pp. 65–80, 2018.
[8] J. Mipa and F. S. T. Undana, “IMPLEMENTASI BASELINE BACKWARD CHAINING,” vol. 8, no. April, 2010.
[9] M. Dahria, “Implementasi Inferensi Backward Chaining Untuk Mengetahui Kerusakan Monitor Komputer,” J. SAINTIKOM, vol. 11, no. 1, pp. 40–46, 2012.
[10] B. R. A. Febrilia, “Pembelajaran Distribusi Poisson dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari,” J. Didakt. Mat., vol. 4, no. 1, pp. 1–14, 2017.
[11] S. Kusumadewi, “KLASIFIKASI STATUS GIZI MENGGUNAKAN NAIVE BAYESIAN CLASSIFICATION,” CommIT (Communication Inf. Technol. J., 2009.
[12] N. Man, E. Wati, and R. F. Yeni, “Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Leukemia Dengan Metode Backward Chaining,” J. Sains dan Teknol. J. Keilmuan dan Apl. Teknol. Ind., vol. 16, no. 2, p. 148, 2016.
Published
2022-01-31