SKRINING FITOKIMIA DARI EKSTRAK DAUN BUNGA TELANG (Clitoria Ternatea L.) DAN UJI ANTIBAKTERI TERHADAP Escherichia coli
Abstract
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Terdapat 90.000 jenis tumbuhan yang tumbuh di Indonesia. Salah satu tumbuhan yang dapat dibudidayakan sebagai tanaman hias dan tanaman obat yaitu Bunga Telang (Clitoria ternatea L.). Clitoria ternatea L memiliki potensi sebagai alternatif pengganti antibiotik karena aktivitas antibakteri yang dimilikinya. Kandungan kimia yang terdapat pada daun bunga telang flavonoid, senyawa flavonoid berpotensi sebagai antibakteri. Pada uji fitokimia daun bunga telang memiliki senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, kuinon, polifenolat, triterpenoid dan steroid. Prinsip metode ini adalah membuat lubang pada agar yang telah diinokulasi dengan bakteri, kemudian larutan diteteskan pada lubang sumuran yang telah dibuat. Penghambatan pertumbuhan mikroorganisme terlihat adanya zona hambat (wilayah jernih) disekitar lubang sumuran. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah 80%, 100%, 120% dan 140%. Kontrol positif yang digunakan adalah ciprofoxacin sedangkan kontrol negatif yang digunakan adalah DMSO 5%. Hasil yang didapat pada zona hambat terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia colli pada ekstrak N-heksan, metanol, dan etil asetat . Pada sampel metanol dengan konsentrasi 120% dan 140% memiliki nilai rata-rata sebesar (13,8 mm dan 14,1 mm) sedangkan pada sampel etil asetat dengan konsentrasi 120% dan 140% memiliki nilai rata-rata sebesar (11,7 mm dan 12,3 mm) dimasukkan ke dalam respon hambat sangat kuat.
References
Al-snafi AE. Pharmacological importance of Clitoria ternatea – A review Pharmacological importance of Clitoria ternatea – A review Prof Dr Ali Esmail Al-Snafi. 2017;6(April 2016):68-83.
Agoes, G. 2007, Teknologi Bahan Alam. Bandung: Institut Teknologi Bandung Press, pp. 38-39.
Budiasih, K. S. (2017). Kajian Potensi Farmakologis Bunga Telang (Clitoria ternatea). Jurdik Kimia FMIPA UNY, (4), 201–206.
Chu, B.-S., Divers, R., Tziboula-Clarke, A. & Lemos, M. A., 2017. Clitoria ternatea
L. Flower Extract Inhibits α-amylase During in Vitro Starch Digestion. American Research Journal of Food and Nutrition, 1(1), pp. 1-10.
Chusak, C. et al., 2018. Influence of Clitoria ternatea Flower Extract on the In Vitro Enzymatic Digestibility of Starch and Its Application in Bread. Foods, 7(7), pp. 102.
Chusak, C., Thilavech, T., Henry, C. J. & Adisakwattana, S., 2018. Acute effect of Clitoria ternatea flower beverage on glycemic response and antioxidant capacity in healthy subjects: a randomized crossover trial. BMC Complementary and Alternative Medicine, 18(6), pp. 1-18.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1991, Petunjuk Pemeriksaan Mikrobiologi Makanan Dan Minuman, 20, 33, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Depkes, 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III, XXX, 7, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Depkes, 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV, 7, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Djauhariya E., Hernani. 2004. Tanaman Berkhasiat Obat. Jakarta: Penebar Swadaya.
Fadhly, E., Kusrini, D., & Fachriyah, E. (2015). Isolasi, Identifikasi Senyawa Alkaloid dan Daun Rivina humilis L. serta Uji Sitotoksik Menggunakan Metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test). Kimia Sains dan Aplikasi, 67- 72.
Harborne, J.B. 1987, Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan, diterjemahkan dari Bahasa Inggris oleh Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro, Penerbit Institut Teknonlogi Bandung. pp. 147
Jafari, A., Aslani, M.M. & Bouzari, S. 2012, ‘Escherichia coli: a brief review of diarrheagenic pathotypes and their role in diarrheal diseases in Iran’, Iranian Journal of Microbiology, vol. 4, no.3, pp. 02-117.
Jamil N, Pa F. Antimicrobial activity from leaf , flower , stem , and root of Clitoria ternatea – A review. 2018;020044(August):1-6
Jawetz, E., Melnick, L.J., dan Adelberg, A.E., 1986, Mikrobiologi Untuk Profesi Kesehatan, diterjemahkan oleh Tonang, Edisi 16, Jilid 2, 288, EGC, Jakarta. Kazuma, K., Noda, K., Suzuki, M., 2013, Flavonoid composition related to petal color in different lines of Clitoria ternatea, Phytochemistry, 64 (1133- 1139)
Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2406/Menkes/Per/XII/2011 tentang Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Jakarta:Kemenkes; 2011
Markham KR. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Terjemahan Kosasi Padmawinata. Bandung: ITB.
Nurbaya. 2015. Kajian Ekstrak Etanol Bunga Kembang Telang (Clitoria Ternate)Sebagai Bioindikator Asam Basa. [Skripsi] Palu: MIPA Universitas Tadulako.
Pourbakhsh, S.A., M. Boulianne, B. Martineau-Doizé, C. M. Dozois, C. Desautels and J. M. Fairbrother.1997. Dynamics of Escherichia coli infection in experimentally inoculated chickens. Avian Diseases, 41:221-233
Rao AS, Kl S, Almeida P, Rai KS. In vitro antimicrobial activity of root extract of Clitoria ternatea. 2017;10(11):37-39
Reygaert W, Jusufi I. Green tea as an effective antimicrobial for urinary tract
infections caused by Escherichia coli. Front Microbiol. 2013; 4
Robinson, T., 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, diterjemahkan oleh Kosasih, P., Edisi Keenam, 72, 157, 198, ITB, Bandung.
Sutarma. 2000. Kultur Media Bakteri. Temu Teknis Fungsional non Peneliti.
Wikipedia. 2008a. Ciprofloxacin. Wikipedia, the free encyclopedia, Available from http://en.wikipedia.org/wiki/ciprofloxacin. (15 April 2008)
Zhu, C., J. Harel, M. Jacques, C. Desautels, M. S. Donnenberg, M. Beaudry, and J.
M. Fairbrother. 1994. Virulence properties and attachingeffacing activity of E. Coli O45 associated from