UJI ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT) AMYLUM FAMILI ZINGIBERACEAE SEBAGAI BAHAN DASAR KOSMETIK

  • Aeni Indriyati Fakultas Farmasi, Universitas Buana Perjuangan Karawang, Karawang, Indonesia
  • Rismayanti Fakultas Farmasi, Universitas Buana Perjuangan Karawang, Karawang, Indonesia
  • Farhan Fadilah Fakultas Farmasi, Universitas Buana Perjuangan Karawang, Karawang, Indonesia
  • Tedja Dwi Somantri Fakultas Farmasi, Universitas Buana Perjuangan Karawang, Karawang, Indonesia
  • Farhamzah Fakultas Farmasi, Universitas Buana Perjuangan Karawang, Karawang, Indonesia

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara terkaya di dunia dalam hal keanekaragaman hayati. Berbagai macam spesies tumbuhan tumbuh subur, tidak terkecuali tumbuhan obat herbal yang berasal dari golongan Zingiberaceae atau yang biasa disebut masyarakat Indonesia sebagai tumbuhan jahe-jahean. Zingiberaceae merupakan salah satu tanaman yang memiliki berbagai zat berkhasiat. Salah satu kandungan yang ada pada golongan Zingiberaceae yaitu kandungan amylum atau pati yang masih banyak mengandung zat berkhasiat. Pada penelitian ini dilakukan pengujian standarisasi bahan amylum famili Zingiberaceae antara lain Curcuma zeodaria (Temu Putih), Curcuma xanthorrhiza Roxb. (Temulawak), Curcuma longa Linn. (Kunyit), Curcuma aeruginosa Roxb. (Temu Hitam), Zingiber zerumbet Smith. (Lempuyang Gajah), Zingiber aromaticum val. (Lempuyag Wangi), Zingiber littorale Val. (Lempuyan Pahit) dan Zingiber officinale Var. Rubrum. (Jahe Merah) menggunakan metode pengujian Angka Lempeng Total (ALT) untuk mengetahui amylum zingiberaceae tersebut memenuhi standar batas maksimum cemaran mikroba. Dari hasil pengujian ALT didapatkan bahwa amylum temu putih lebih sedikit mengandung koloni bakteri yaitu sejumlah 0,11 x 105 ± 0,44 x 105 koloni, sedangkan amylum lempuyang pahit lebih banyak mengandung koloni bakteri dengan jumlah 0,82 x 105 ± 0,28 x 105 koloni. Berdasarkan hasil pengujian ALT yang telah dilakukan, amylum dari golongan Zingiberaceae tersebut masih memenuhi syarat ambang batas maksimum cemaran bakteri yakni ≤105. Sehingga, amylum dari beberapa famili zingiberaceae ini dapat digunakan sebagai bahan kosmetika.

References

BPOM. (2019). Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba Dalam Pangan Olahan. Badan Pengawas Obat Dan Makanan.
Hadijah, S. (2015). Deteksi Cemaran Bakteri Pada Jamu Tradisional Yang Dijajakan Di Kelurahan Banta-Bantaeng. Jurnal Biotek, 107–114. https://core.ac.uk/download/pdf/234747729.pdf
Jamir, K., & Seshagirirao, K. (2017). Isolation, Characterization and Comparative Study Of Starches From Selected Zingiberaceae Species, A Non-Conventional Source. Food Hydrocolloids, 72, 247–253. https://doi.org/10.1016/j.foodhyd.2017.06.004
Oktaviana, M., & Yenny, S. W. (2019). Perkembangan Penggunaan Kosmeseutikal Herbal Pada Terapi Melasma. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(3), 717–725. https://doi.org/10.25077/jka.v8i3.1061
Sari, B. H., & Diana, V. E. (2017). Formulasi Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica) sebagai sediaan sabun cair. Jurnal Dunia Farmasi, 2(1), 40–49.
Shaifullah, A. (2015). Identifikasi Bentuk Dan Ukuran Amilum Pada Famili Zingiberaceae Di Kota Kediri. Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Sundari, S., & Fadhliani. (2019). Uji Angka Lempeng Total (ALT) pada Sediaan Kosmetik Lotion X di BBPOM Medan. Biologica Samudra, 1(1), 25–33. https://ejurnalunsam.id/index.php/jbs/article/view/1524
Tivani, I. (2018). Uji Angka Lempeng Total (ALT) Pada Jamu Gendong Temu Ireng Di Desa Tanjung Kabupaten Brebes. Jurnal Para Pemikir, 7(1), 215–218. https://ejournal.poltektegal.ac.id/index.php/parapemikir/article/view/751/0
Yusmaniar, Wardiyah, & Nida, K. (2017). Mikrobiologi dan Parasitologi (1st ed.). Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. http://library1.nida.ac.th/termpaper6/sd/2554/19755.pdf
Published
2021-06-30