Upaya Guru dalam Meningkatkan Karakter Peduli Sosial Siswa pada Masa Pembelajaran Tatap Muka SDN Utan Kayu Selatan 05
Abstract
Masalah yang dihadapi dunia pendidikan Indonesia adalah system pendidikan saat ini terlalu focus pada perkembangan otak kiri (Kognisi) dan kurang memperhatikan perkembangan otak kanan (emosi dan empati).
Padahal, pengembangan keterampilan karakter dan norma yang berlaku. Pembentukan kepribadian dan kepribadian harus sistematis dan berkesinambungan, meliputi aspek pengetahuan, emosi, afeksi dan perilaku.
Secara umum, anak-anak berkepribadian rendah dapat mengalami sedikit pningkatan emosi social, membuat mereka sulit untuk belajar, berinteraksi, dan bersosialisai, dan pada peningkatan risiko kehilangan kendali atas diri mereka sendiri. Pembentukan karakter tidak dapat dicapai dengan menghafal karena berhubungan dengan diri manusia dan bergantung pada kemampuan. Kepribadian dan kepribadian hanya dapat dikomunikasikan kepada genarasi muda melalui keteladanan dan keteladanan. Oleh karena itu, pendidikan
tidak dapat dipisahkan dari pendidikan kepribadian sebagai pembentukan kepribadian peserta didik, dan peserta didik dengan kemampuan kepribadian tersebut tidak hanya memiliki pengetahuan yang sangat baik, tetapi juga memiliki kemampuan kepribadian yang luhur. Paling tidak, ada pembinaan yang bisa didorong dari seluruh komponen sekolah, tidak hanya guru di kelas, masyarakat, lingkungan sekolah. Berdasarkan hasil wawancara observasional dan data dokumentasi diperoleh sifat peduli social yang kurang memiliki rasa
peduli social, hal itu peneliti mencari judul “Upaya Guru Meningkatkan Karakter Peduli Sosial Dimasa Pembelajaran Tatap Muka SDN Utan Kayu Selatan”.