QUARTER-LIFE CRISIS MAHASISWA TINGKAT AKHIR PENGGUNA INSTAGRAM: APAKAH BERBEDA BERDASARKAN GENDER?
Abstract
Dalam masa transisi yang kompleks mahasiswa akan memperoleh banyak tuntutan
dari lingkungan sehingga seringkali terjadi perubahan dalam hidup di masa dewasa awal seperti
mengalami ketidakstabilan, terlalu banyak pilihan sehingga individu merasa khawatir dan panik,
hal ini dapat dikatakan karena adanya quarter-life crisis. Krisis tersebut dapat dipicu oleh
berbagai faktor, salah satunya adanya penggunaan Instagram. Dengan maraknya pengguna
memposting tentang kehidupan sehari-hari, tak jarang menunjukkan kesuksesan pengguna
secara tidak langsung dan menimbulkan krisis kepercayaan diri, persaingan, khawatir, takut
masa depan, dan mengalami ketidakstabilan diri. Penyebab krisis tersebut akan menimbulkan
reaksi yang berbeda tergantung pada individu yang mengalminya seperti perbedaan gender pada
laki-laki maupun perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan quarter-life
crisis berdasarkan gender pada mahasiswa tingkat akhir yang menggunakan Instagram di
Universitas X. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif komparatif yang ditujukan
untuk mencari ada atau tidaknya perbedaan antar variabel. Pada penelitian ini terdapat 124
mahasiswa yang dijadikan sampel dan dibagi menjadi 2 kelompok, yakni 62 laki-laki dan 62
perempuan. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Alat ukur ini
terdapat 19 item skala Quarter-life crisisyang telah diadaptasi dan dimodifikasi oleh Artiningsih
dan Savira (2021) berdasarkan teori Nash dan Murray (2010). Berdasarkan hasil Uji Mann
Whitney didapatkan nilai sig. sebesar 0.000 yang artinya terdapat pebedaan Quarter Life Crisis
antara pria dan wanita dimana mahasiswa perempuan memiliki tingkat quarter-life crisislebih
tinggi dibandingkan laki-laki.
Kata Kunci: Quarter-life crisis, gender, Instagram
In a complex transitional period students will get a lot of demands from the
environment so that there are often changes in life in early adulthood such as experiencing
instability, too many choices so that individuals feel worried and panicked, this can be said
because of the quarter-life crisis. This crisis can be triggered by various factors, one of which
is the use of Instagram. With the rise of users posting about everyday life, it often shows the
user's success indirectly and causes a crisis of self-confidence, competition, worry, fear of the
future, and experiences self-instability. The causes of the crisis will cause different reactions
depending on the individual who is experiencing it, such as gender differences in men and
women. This study aims to look at differences in quarter-life crisis based on gender in final year
students who use Instagram at X University. This study uses comparative quantitative research
aimed at finding whether or not there are differences between variables. In this study, there were
124 students who were sampled and divided into 2 groups, namely 62 boys and 62 girls. The
sampling technique used purposive sampling. This measuring tool contains 19 items on the
Quarter-life crisis scale which have been adapted and modified by Artiningsih and Savira
(2021) based on Nash dan Murray (2010) theory. Based on the results of the Mann Whitney test,
the sig. of 0.000 which means there is difference between man and women. Based on the results
of the descriptive analysis, it was found that female students have a higher quarter-life crisis
level than male students.
Keywords: Quarter-life crisis, gender, Instagram