PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA NARAPIDANA REMAJA LEMBAGA PEMASYARAKATAN KARAWANG
Abstract
Psychological well-being sangat penting bagi narapidana remaja, tanpa
psychological well-being, remaja cenderung memiliki kesehatan fisik yang buruk seperti
sakit, tidak produktif, dan akhirnya akan menjadi beban keluarga. tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat Psychological Well-Being pada
narapidana remaja lembaga pemasyarakatan kelas IIA karawang. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif deskriptif analitik. Teknik pengambilan sampel atau
sampling adalah metode yang digunakan untuk memilih dan mengambil beberapa
individu dari kelompok populasi untuk dijadikan sebagai sampel. Dengan pengambilan
sampel sampling total sehingga populasi narapidana remaja di Lapas Kelas IIA karawang
dengan jumlah 55 orang seluruhnya menjadi responden penelitian. Hasil analisis
menunjukan bahwa kategorisasi Psychology well being pada narapidana remaja masuk
dalam kategori rendah, sebanyak 55 atau 100%. Ini menunjukkan bahwa remaja tersebut
memiliki penilaian yang negatif terhadap pengalaman dan kualitas hidupnya. Ditandai
dengan merasa tidak puas dengan diri sendiri, tidak memiliki rasa kontrol atas dunia luar
dan kesulitan mengelola urusan sehari-hari, bergantung pada penilaian orang lain, tidak
memiliki hubungan yang dekat dan sulit bersikap hangat dengan orang lain, tidak
memiliki makna dalam kehidupan, dan tidak mampu mengembangkan sikap atau perilaku
baru. Dengan demikian, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Karawang diharapkan dapat
memaksimalkan program yang sudah berjalan dengan membangun inovasi pada tiap-tiap
program di dalamnya guna meningkatkan psychological well-being pada narapidana.
Consumptive psychological well-being is very important for juvenile prisoners,
without psychological well-being, adolescents tend to have poor physical health such as
being sick, unproductive, and will eventually become a burden on the family. The purpose
of this study was to determine the level of Psychological Well-Being in juvenile inmates
of Class IIA Karawang Penitentiary. This research uses quantitative descriptive analytic
method. Sampling technique or sampling is a method used to select and take several
individuals from a population group to serve as a sample. With total sampling, the
population of juvenile inmates in the Class IIA Karawang Prison with a total of 55 people
became the research respondents. The results of the analysis show that the categorization
of Psychology well being in juvenile prisoners is in the low category, as much as 55 or
100%. This shows that the teenager has a negative assessment of the experience and
quality of life. Characterized by feeling dissatisfied with oneself, having no sense of
control over the outside world and having difficulty managing daily affairs, depending
on the judgment of others, not having close relationships and having difficulty being warm to others, having no meaning in life, and unable to develop new attitudes or
behaviors. Thus, the Class IIA Karawang Penitentiary is expected to be able to maximize
the programs that are already running by building innovations in each program in it to
improve the psychological well-being of prisoners.