PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA WANITA YANG MENIKAH DENGAN PROSES TA’ARUF

  • Lusi Anggraini Siagian
Keywords: Psychological well-being, ta’aruf

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Psychological well-being atau
kesejahteraan psikologis pada pasangan yang ta’aruf. Penelitian ini menggunkan metode
fenomologi dengan tekinik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan observasi.
Sumber data informan penelitian ini terdiri dari lima orang subjek penelitian dan lima orang
informan penelitian. Subjek penelitian merupakan wanita yang menikah dengan proses ta’aruf.
Pemilihan subjek menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan subjek
yang menikah dengan proses ta’aruf bahagia dengan kehidupan pernikahanna, subjek merasa aman,
nyaman dan sejahtera psikologisnya dalam menjalani kehidupan pernikahan. Kelima subjek bahagia
dalam menjalani kehidupan pernikahannya karena subjek menikah dengan niat ibadah. Pasangan
pernikahan hasil ta’aruf mempunyai perilaku bahwa pernikahan adalah sarana untuk meningkatkan
ketaatan kepada Tuhan, artinya interaksi yang dibangun bukan hanya atas dasar melaksanakan hak
dan kewajiban kepada pasangan namun itu juga bentuk ketaatan kepada Tuhan, bukan hanya
sekedar bersatu dan diikat oleh kata pernikahan saja, namun ada tuntutan hak, kewajiban dan
tanggung jawab yang harus diemban, tidak hanya dipertanggung jawabkan ke suami atau istri tetapi
juga kepada Tuhan.

This study aims to determine how the psychological well-being or psychological wellbeing of ta'aruf couples. This study uses a phenomology method with data collection techniques
using interviews and observations. The data sources of this research informant consisted of five
research subjects and five research informants. The research subjects are women who are married
with the ta'aruf process. Subject selection using purposive sampling technique. The results showed
that subjects who were married with the ta'aruf process were happy with their married life, the
subject felt safe, comfortable and psychologically prosperous in living their married life. The five
subjects are happy in living their married life because the subject is married with the intention of
worship. Ta'aruf marriage couples have the behavior that marriage is a means to increase obedience
to God, not an interaction that is built on the basis of carrying out rights and obligations to a partner
but also a form of obedience to God, not just gathering by the word marriage, but there are
demands, obligations and responsibilities that must be carried out, are not only accountable to the
husband or wife but also to God.

Published
2023-01-13