KONFLIK PERAN GANDA PADA TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA LANGSA

  • Khansa Zayyana
  • Risana Rachmatan
  • Eka Dian Aprilia
  • Zaujatul Amna
Keywords: Role conflict, health workers, work-family conflict, family-work conflict

Abstract

Individu yang bekerja sebagai tenaga kesehatan menghadapi banyak tuntutan pekerjaan yang tinggi sehingga memberikan dampak pada kehidupan pribadi, seperti keluarga. Salah satu dampak yang dihasilkan yaitu adanya konflik peran ganda karena ketidakseimbangan dalam memenuhi tuntutan tugas pekerjaan (profesional) dan juga dalam kehidupan berumah tangga. Adapun tujuan penelitian adalah untuk melihat gambaran konflik peran ganda pada tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa yang dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan teknik deskriptif. Sebanyak 160 tenaga kesehatan RSUD Langsa terlibat sebagai sampel penelitian yang dipilih dengan menggunakan metode nonprobability sampling dengan teknik insidental sampling dengan kriteria menikah, memiliki anak, dan bekerja dengan sistem shift. Pengumpulan data penelitian menggunakan alat ukur yang telah diterjemahkan ke bahasa Indonesia melalui proses expert review sehingga instrumen penelitian tervalidasi dan reliabel. Hasil analisis data menunjukkan berdasarkan profesinya, diketahui bahwa perawat lebih dominan memiliki konflik dibandingkan profesi tenaga kesehatan lainnya, yaitu dominan mengalami konflik FWC yang berbasis waktu dilihat dari rentang usia, maka tenaga kesehatan dengan rentang usia 26-35 tahun dominan mengalami konflik WFC, usia 36-45 tahun dominan mengalami konflik FWC. Selanjutnya berdasarkan jumlah anak yang dimiliki di dapatkan hasil bahwa tenaga kesehatan dengan jumlah anak 3 dominan mengalami WFC, sedangkan tenaga kesehatan dengan jumlah anak 4 dominan mengalami FWC

Individuals who work as health workers deal with many high work demands that impact their personal lives, such as family. One of the resulting impacts is a work-family conflict due to an imbalance in fulfilling the work (professional) duties and also in home life.The research aims to describe work-family conflict to the health workers at the Langsa General Hospital, which was carried out using a quantitative approach with descriptive techniques. All 160 Langsa General Hospital health workers involved as research samples were selected using a non-probability sampling method with an incidental sampling technique with the criteria married, having a child, and working on a shift system. The research data collection used the work-family conflict scale translated into Indonesian through an expert review process so that the research instrument was validated and reliable. The research result according to profession, it is known that nurses were more dominant in conflict than other health worker professions, namely in experiencing time-based FWC conflict from the age range, health workers with an age range of 26-35 years predominantly experience WFC conflict, age 36-45 years predominantly experience FWC conflict. Furthermore, based on the number of children owned, the results show that health workers with three children predominantly experience WFC, while health workers with four children predominantly experience FWC

Published
2025-04-11