EKSPLORASI PSIKOLOGIS RELASI PASANGAN MENIKAH YANG TINGGAL BERSAMA ORANG TUA/MERTUA DI INDONESIA
Abstract
Penelitian ini mengeksplorasi dinamika psikologis dalam relasi pasangan menikah yang tinggal bersama orang tua atau mertua di Indonesia. Tinggal bersama orang tua atau mertua adalah praktik umum yang didorong oleh faktor ekonomi dan budaya. Namun, kondisi ini sering kali mempengaruhi kemandirian pasangan, peran gender, komunikasi, pengambilan keputusan, dan dukungan emosional. Penelitian ini melibatkan 124 partisipan berusia 19-25 tahun (M = 20,4; SD = 1,64) dan menggunakan pendekatan grounded theory untuk menggali pengalaman mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa intervensi orang tua/mertua dalam rumah tangga meningkatkan ketergantungan dan ketidakpuasan pasangan. Tekanan sosial dan ekspektasi juga memperburuk konflik dan menurunkan kesejahteraan psikologis. Temuan ini menyoroti perlunya edukasi, konseling keluarga, dan kebijakan yang mendukung kemandirian pasangan untuk meningkatkan kesejahteraan dalam keluarga multigenerasi di Indonesia
This study explores the psychological dynamics in the relationships of married couples living with their parents or in-laws in Indonesia. Co-residence with parents or in-laws is a common practice driven by economic and cultural factors. However, this situation often impacts the independence of couples, gender roles, communication, decision-making, and emotional support. The study involved 124 participants aged 19-25 years (M = 20.4; SD = 1.64) and employed a grounded theory approach to delve into their experiences. The findings indicate that parental/in-law intervention in household affairs increases dependency and dissatisfaction among couples. Social pressure and expectations also exacerbate conflicts and reduce psychological well-being. These findings highlight the need for education, family counseling, and policies that support couples' independence to enhance well-being in multigenerational households in Indonesia

