Industry Xplore

PERANCANGAN MODEL ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI) UNTUK MEMBANTU MENENTUKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAYU PADA INDUSTRI FURNITUR DENGAN PENDEKATAN METODE FUZZY MAMDANI

Dian Eko Hari Purnomo — Sun, 31 Mar 2024 00:06:32 +0700

Perencanaan persedian dalam suatu industri manufaktur tentunya menjadi bagian yang cukup penting. Hal ini dikarenakan jika bahan baku tidak ada maka artinya proses produksi pada industri manufaktur akan terhambat atau mengalami kendala. Sedangkan jika jumlah ketersediaan bahan baku terlalu berlebihan maka akan menimbulkan biaya tambahan. Sehingga untuk dapat melakukan perencanaan persediaan yang sesuai kebutuhan khususnya pada industri manufaktur yang berupa industri furnitur yang bahan baku utamanya berupa kayu. Penelitian ini berusahan melakukan perencanaan persediaan yang optimal dengan menggunakan pendekatan Logika Fuzzy. Pendekatan Fuzzy yang diadopsi atau yang dimplementasikan dalam penelitian ini adalah berupa Metode Fuzzy Mamdani. Alasan dalam penelitian ini menggunakan Metode Fuzzy Mamdani untuk melakukan proses prediksi persediaan kayu pada industri furnitur karena memiliki struktur yang sederhana dan fleksibel. Dalam mekanisme proses perhitungan Metode Fuzzy Mamdani pada umumnya menggunakan konsep operasi yang berupa mekanismer perhitungan min-max ataupun dapat menggunakan mekanisme max-product dengan menggunakan serangkaian aturan yang telah ditentukan berdasarkan variabel yang digunakan. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah tahun 2019, 2020, 2021, dan 2022. Dalam proses penyelesaian masalah yang berupa penentuan jumlah persediaan yang optimal adalah dengan menggunakan proses penyelesaian Metode Fuzzy Mamdani. Dari hasil perhitungan menggunakan metode Fuzzy Mamdani. Dengan menggunakan data pada bulan Januari 2022 yang berupa data permintaan yang mempunyai nilai 1711 kubik dan data produksi yang mempunyai nilai 1469 kubik, maka didapatkan hasil pengolahan data dengan Metode Fuzzy Mamdani untuk jumlah persediaan pada periode bulan Januari 2022 adalah senilai 208 kubik.

ANALISIS CACAT KEMASAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA PADA PERUSAHAAN COKELAT DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Aisha Fara Azizah, Trio Yonathan Teja Kusuma — Sun, 31 Mar 2024 00:07:39 +0700

ABSTRACT

Competition in the free market era is increasing so companies need to continue to increase their production output to be able to compete. As chocolate producer, a company also needs to pay attention their quality of products to maintain its business. These production results include the packaging of the products. In this research, analysis was carried out using Six Sigma with the Define, Measure, Analyze, Improvement and Control (DMAIC) stages. Research was conducted on defects in the secondary packaging of chocolate for the production period 14 – 31 August 2023. There are three types of defects in the secondary packaging chocolate, namely torn, printed, and dirty. The Pareto diagram shows that the biggest potential failure is torn and print defects which reach 95% (more than 80%). Based on research on defects in secondary packaging of chocolate for the production period 14 – 31 August 2023, it is known that the percentage of defects is 2,13%, the DPO value is 0,00709088, the DPMO value is 7.090,88, and has a sigma level of 4, which means it is on average. industrial average in USA. The estimated loss that the company can avoid when the sigma value can be increased to 6-sigma is Rp1.376.000,00.

Keywords: Defect; Six Sigma; DMAIC; Quality

ABSTRAK

Persaingan era pasar bebas kian meningkat sehingga perusahaan perlu terus meningkatkan hasil produksinya agar mampu bersaing. Produsen cokelat tentu juga perlu memperhatikan hasil produksinya agar dapat mempertahankan bisnisnya. Hasil produksi tersebut termasuk kemasan dari produk yang dihasilkannya. Pada penelitian ini, dilakukan analisis menggunakan Six Sigma dengan tahapan Define, Measure, Analyze, Improvement, dan Control (DMAIC). Penelitian dilakukan pada kemasan sekunder cokelat periode produksi 14 – 31 Agustus 2023. Terdapat tiga jenis cacat yang ada pada kemasan sekunder cokelat, yaitu sobek, print, dan kotor. Diagram pareto menunjukkan bahwa potensi kegagalan terbesar adalah cacat sobek dan print yang mencapai 95% (melebihi 80%). Berdasarkan penelitian pada cacat kemasan sekunder cokelat periode produksi 14 – 31 Agustus 2023 diketahui bahwa persentase cacat sebesar 2,13%, nilai DPO 0,00709088, nilai DPMO sebesar 7.090,88, dan memiliki level sigma-4 yang artinya berada pada rata-rata industri di Amerika Serikat. Estimasi kerugian yang dapat dihindari perusahaan ketika nilai sigma dapat ditingkatkan menjadi 6-sigma adalah sebesar Rp1.376.000,00.

Kata Kunci: Cacat: Six Sigma; DMAIC; Kualitas

ANALISIS LOADING TIME HIKITORI MENGGUNAKAN METODE LINE OF BALANCING

Syarah Rizkia Feriaty, Riyaldi Oktapiana, Tri Ngundi Wiyatno — Sun, 31 Mar 2024 00:09:46 +0700

In this research, there is a problem about hikitori cycle process through the use of line balancing method, which is able to reduce long loading times become faster. The main objective of this research is to reduce hikitori loading time by using line of balancing, which will later produce new planning with more efficient process. The term hikitori is not common for all industries, but Japanese companies often use naming standards and work culture input in the industry. One of the industries originating from Japan is hikitori, namely vehicles that transport goods that will or have been processed. So that, going through the line balancing stage process makes the hikitori productivity system easier, which happens due to the preparation of the hikitori line with the addition of a new production line with a cycle time of 30 minutes, and the graphic visualization shows the problem where the waiting time becomes 89.5 minutes of the total MP, causing the total actual sigma CT is 323 minutes for a total of 10 MP. The research results show that there is a reduction in job balancing, thereby reducing time to 9 MP and waiting time also decreases to 9 MP or 22 minutes.

ANALISIS KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA OPERATOR SOLDERING DI PT OMRON MANUFACTURING INDONESIA

Rizki Amalia Pratiwi, M Fadli Perdana, Lina Maryam — Sun, 31 Mar 2024 00:00:00 +0700

Sumber daya manusia merupakan kunci untuk menentukan perkembangan perusahaan. Masih banyak perusahaan dalam proses produksinya tidak didukung oleh metode yang standar dan ergonomis. PT Omron Manufacturing of Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang elektronik. Salah satu proses produksi pada PT Omron Manufacturing of Indonesia adalah proses soldering. Masalah yang sering dihadapi oleh operator soldering adalah postur kerja yang tidak ergonomis terutama ketika operator harus menunduk untuk bekerja, karena proses pemasangan part dan proses penyolderan yang mengharuskan mata melihat ke bawah. Postur kerja operator yang tidak ergonomis dapat menyebabkan keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Salah satu metode yang efektif untuk menganalisa keluhan MSDs adalah Nordic Body Map (NBM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keluhan Muskuloskeletal Disorder (MSDs) pada operator soldering di PT Omron Manufacturing of Indonesia yang berjumlah 9 orang. Kuesioner NBM diberikan untuk mengevaluasi segmen tubuh dengan keluhan otot. Hasil analisis adalah 6 operator memiliki tingkat risiko “rendah”, sedangkan 3 operator memiliki tingkat risiko “Sedang”. Sebagian besar operator mengalami keluhan MSDs yang didominasi pada area tangan-lengan, leher, bahu dan area kaki. Selanjutnya dilakukan analisa perbaikan dengan menggunakan Fishbone diagram untuk memberikan usulan perbaikan dari aspek metode, manusia, dan peralatan.

PENGARUH AKTIVITAS INDUSTRI TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI KABUPATEN KARAWANG

Akda Zahrotul Wathoni, Nur Qalbi Faagna, Annisa Indah Pratiwi — Sun, 31 Mar 2024 00:00:00 +0700

The Citarum River is one of the supports for daily life such as raw materials for clean water by PDAM, irrigation, toilets, water reservoirs, transportation, recreation, irrigation sources for agriculture, industry. These activities, especially industries that have recently developed very quickly, have unwittingly produced liquid and solid wastes that enter the Citarum watershed, so it is suspected that this river has been polluted. The research was carried out at 6 sampling points, namely: Point 1: Anggadita Village; Point 2: Pindodeli Area; Point 3: Telukjambe Bridge; Point 4: Unsika Area; Point 5: Karawang Square: and Point 6: Tanjungpura Purwadana Area. The time of observation is: August 2021-January 2022. This study aims to determine how much influence industrial activity has on river water quality based on the pollution index (Permen LH No.115 of 2003) with correlation and simple regression methods. The results of this study indicate that there is an influence of industrial activity on the decline in water quality of the Citarum River, Kab. Karawang by 95.6%.

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN GYM DENGAN METODE SERVQUAL IPA DAN KAIZEN

Ade Suhara, Suryadi — Sun, 31 Mar 2024 00:00:00 +0700

Currently, sports services are increasingly in demand by the public. Ray Gym is a service company engaged in this field. However, over the past several months, there have been ups and downs in the number of members at the gym due to the quality of service received by customers. The purpose of this study was to be able to determine the level of service quality affecting customer satisfaction at the gym and the priority attributes that need to be improved at Ray Gym in an effort to improve service quality. The sample size for this research is 91 respondents. The method used is servqual, and the IPA method is used to analyze each attribute's level of importance and identify parts to be repaired, and the kaizen method is used as a proposed improvement with the application of PDCA. Data collection was carried out using a questionnaire. The data analysis tool is assisted by IBM SPSS 25 software. The results of the study show that the average value of service quality (Q) is 0.957, which means that service quality is still unsatisfactory because it has a value of Q < 1. In the results of the diagram, IPA Cartesian, several attributes need to be improved, namely attribute numbers Tangible 1, Empathy 1, and Assurance 3. In the results of Kaizen, solutions were found to improve attribute numbers, including Tangible 1, reliability 1, Responsiveness 1, Assurance 4, and Empathy 2.

Keywords: Kaizen, Service Quality, Customer Satisfaction, Servqual, IPA

ABSTRAK

Saat ini jasa pelayanan olahraga semakin diminati oleh masyarakat. Ray gym adalah salah satu perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang tersebut. Namun beberapa bulan terjadinya naik turun jumlah anggota pada gym tersebut, dikarenakan kualitas pelayanan yang diterima oleh pelanggan. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui tingkat kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan di gym dan atribut prioritas yang perlu untuk diperbaiki pada Ray gym dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan. Sampel penelitian ini sebanyak 91 responden. Metode yang dipergunakan yaitu servqual dan metode ipa digunakan sebagai untuk menganalisis setiap atribut-atribut tingkat kepentingan dan mengidentifikasi bagian yang diperbaiki, dan metode kaizen digunakan sebagai usulan perbaikan dengan penerapan PDCA. Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan kusioner. Alat data analisis dibantu oleh perangkat software IBM SPSS 25. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa nilai dari rata-rata kualitas pelayanan (Q) sebesar 0,957 yang artinya kualitas pelayanan masih kurang memuaskan karena memiliki nilai Q<1. Pada hasil diagram, kartesius IPA terdapat beberapa atribut yang perlu dilakukan perbaiki yaitu atribut nomor Tangible 1, Emphaty 1 dan Assurance 3. Pada hasil melalui kaizen ditemukan solusi perbaikan pada atribut nomor diantaranya: Tangible 1, Reability 1, Responsiveness 1, Assurance 4 dan Empathy 2.

Kata Kunci: Kaizen, Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pelanggan, Servqual, IPA

QUALITY IMPROVEMENT INJECTION PART OF SET TOP BOX (STB) USING SIX SIGMA METHOD IN ELECTRONIC COMPANY

Dendhy Indra Wijaya, Ade Astuti Widi Rahayu — Sun, 31 Mar 2024 00:00:00 +0700

The company pays full attention to product quality. Electronic companies that produce set-top box (STB) products, carry out their business activities implementing a production quality control system, but in reality there is still poor product quality, for this reason the research aims to reduce existing injection part production defects using the six sigma method. There are 5 (five) types of problems as CTQ (critical to quality) that must be improved so that the problem of injection part defects in set-top boxes (STB) can decrease by 50% or 350 ppm (4.89σ) company target. The sigma level of defective injection part products from January to December 2022 is 4.69σ. Analysis and Improvement of all factors causing the occurrence of defective injection part products. The results can make the number of Injection part defects from January to June 2023 reduced to 1,078 units from the total STB production of 3,645,241 units. After the calculation, it is known that the sigma level of defect injection products after improvement is 4.93σ. The improvement sigma level has passed the sigma level target of 4.89σ set by the company. This proves that the improvement has been successful and has an impact on part defect injection

Keywords: six sigma; DMAIC; quality improvement; defects; injection part

Abstrak

Perusahaan memberikan perhatian penuh terhadap kualitas produk. Perusahaan elektronik yang memproduksi produk set-top box (STB), menjalankan kegiatan usahanya menerapkan sistem pengendalian kualitas produksi, namun kenyataannya masih ditemukan kualitas produk yang kurang baik, untuk itu penelitian bertujuan mengurangi cacat produksi injection part yang ada menggunakan metode six sigma. Ditemukan ada 5 (lima) jenis masalah sebagai CTQ (critical to quality) yang harus perbaikan agar masalah defect injection part pada set-top box (STB) dapat turun 50% atau 350 ppm (4,89σ) target perusahaan. Tingkat sigma produk defect injection part dari bulan Januari hingga Desember 2022 adalah 4,69σ. Analisis dan Perbaikan terhadap seluruh faktor penyebab terjadinya produk defect injection part. Hasilnya dapat membuat jumlah defect Injection part dari bulan Januari sampai dengan Juni 2023 berkurang menjadi 1.078 unit dari total produksi STB sebesar 3.645.241 unit. Setelah dilakukan perhitungan diketahui bahwa level sigma produk defect injection setelah dilakukan perbaikan adalah 4.93σ. Level sigma improvement tersebut telah melewati target level sigma 4.89σ yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa improvement telah berhasil dan membawa dampak pada part defect injection.

Kata Kunci: enam sigma; DMAIC; peningkatan kualitas; cacat; bagian injeksi

ANALYSIS ON DISCREPANCY CONDUCTIVITY DATA MEASUREMENT AMONG ONLINE ANALYZER AND LABORATORY

Rahmat Sabani, Dendhy Indra Wijaya — Sun, 31 Mar 2024 00:00:00 +0700

XYZ.Co.Ltd as one Oil and Gas Company where on need steam which produced by Boiler to support of production system operational , Conductivity of Boiler Feed Water (BFW) which generated by Mix Bed Filter (MBF) have been controlling by Online Analyzer and Laboratory. Beginning from 01 April 2017 has happened data discrepancy between Online Data Result against Laboratory Result. Gap Analysis have done to determine of Desire Situation / Goal, and Goal of Research is mitigate of difference conductivity value which resulted by Online Analyzer against Laboratory. Then, Root Cause Analysis uses Ishikawa Diagram to observe root cause of the problem with several action plans to do. Ishikawa Diagram analysis uses to Root Cause Analysis resulted 1 (one) Non-Conformity has found in Machine Factor is Three Level Calibration of Conductivity Meter in Online Analyzer, because after did Chi-Square test to hypothesize of data which is generated of X2calc > X2crit as rejected and this Root Cause Analysis result has reported to Online Analyzer Section to do some Corrective Action then after Corrective action there is no discrepancy data’s anymore.

Keywords: Conductivity; Online Analyzer; Laboratory; Ishikawa

Abstrak

XYZ.Co.Ltd sebagai salah satu Perusahaan Migas yang membutuhkan steam yang dihasilkan oleh Boiler untuk menunjang operasional sistem produksi, Konduktivitas Boiler Feed Water (BFW) yang dihasilkan oleh Mix Bed Filter (MBF) telah dikontrol oleh Online Analyzer dan Laboratorium. Mulai tanggal 01 April 2017 telah terjadi ketidaksesuaian data antara Hasil Data Online dengan Hasil Laboratorium. Gap Analysis dilakukan untuk menentukan Situasi/Tujuan yang Diinginkan, dan Tujuan Penelitian adalah memitigasi perbedaan nilai konduktivitas yang dihasilkan oleh Online Analyzer terhadap Laboratorium. Kemudian dilakukan Root Cause Analysis menggunakan Diagram Ishikawa untuk mengetahui akar permasalahan dan beberapa rencana tindakan yang harus dilakukan. Diagram Ishikawayang digunakan Root Cause Analysis menghasilkan 1 (satu) Non-Conformity yang ditemukan pada Faktor Mesin yaitu Kalibrasi Tiga Tingkat Conductivity Meter pada Online Analyzer, karena setelah dilakukan uji Chi-Square untuk menghipotesiskan data yang menghasilkan X2calc > X2crit ditolak dan hasil RoottCause Analysis dilaporkan untuk dilakukan tindakan perbaikan pada online analyzer dan setelah dilakukan perbaikan maka perbedaan hasil pengukuran tidak terjadi lagi.

Kata Kunci: Konduktivitas; Online Analyzer; Laboratorium; Ishikawa