Main Article Content

Abstract

This study aims to determine the description of subjective well-being in elderly transgender and to find out the results of the application of logotherapy in improving subjective well-being in elderly transgender. The research sample is an elderly transsexual who experiences low subjective well-being characterized by feeling helpless and useless, feeling anxious about his condition continuously, unable to control his worries, feeling afraid of something bad befalling him, feeling despair, feel guilty and guilty and always feel lonely in Jakarta. This study uses a quasi-experimental method by providing a logotherapy intervention. The results of the study are, after being given an intervention with Logotherapy, the subject is not easily discouraged, feels the current condition is very good, feels satisfied with his life, can be grateful and accept himself with his current situation. The results of the analysis of the development of interventions are supported by the results of pre-test and post-test with Subjective Well-Being Scale (SWS). The pre-test score of 16 is included in the low category, while the post-test score of 24 is included in the moderate category. Keywords: Subjective well-being, logotherapy, elderlt transsexual.


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran subjective well-being pada waria lanjut usia lanjut dan untuk mengetahui hasil penerapan logoterapi dalam meningkatkan subjective well-being pada waria lanjut usia. Sampel penelitian adalah satu orang waria lanjut usia yang mengalami subjective well-being rendah ditandai dengan merasa diri tak berdaya dan tak berguna, merasa cemas akan kondisi dirinya terus menerus, tidak dapat mengontrol rasa khawatirnya, merasa takut akan suatu hal yang buruk menimpa dirinya, merasa putus asa, merasa berdosa dan bersalah serta selalu merasa kesepian di kota Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan memberikan intervensi Logoterapi. Hasil penelitian adalah, setelah diberikan intervensi dengan Logoterapi, subjek tidak mudah putus asa, merasa kondisi saat ini baik sekali, merasa puas dengan kehidupannya, dapat bersyukur dan menerima diri dengan keadaannya saat ini. Hasil analisa perkembangan intervensi didukung dengan hasil pre-test dan post-test dengan Subjective Well-Being Scale (SWS). Skor pada pre-test yaitu 16 termasuk kedalam kategori rendah, sedangkan skor post-test yaitu 24 termasuk kedalam kategori sedang


 


Kata Kunci: Subjective well-being, logoterapi, waria lanjut usia.

Article Details