Main Article Content
Abstract
Verifikasi artinya pemeriksaan tentang suatu kebenaran atas laporan, pernyataan, dan lain-lain. Verifikasi dalam pengembangan ini tetap memiliki makna yang sama namun pemeriksaan dalam konteks pengembangan alat ukur ini lebih spesifiknya yaitu melakukan pengujian pada alat ukur yang dikembangkan sehingga alat ukur psikologi tersebut dapat dipercaya keabsahannya. Menurut penjelasan tersebut maka dalam tahap penyusunan skala psikologi, verifikasi ini berada dalam tahapan analisis item. Karena analisis item merupakan proses pengujian parameter-parameter item guna mengetahui apakah item memenuhi persyaratan psikometris untuk disertakan sebagai bagian dari skala. Dalam prosedur konstruksi atau penyusunan tes, diawali dengan pengujian karakteristik masing-masing item (daya diskriminasi item, kesukaran item, dan efektivitas distraktor) yang akan menjadi bagian tes yang bersangkutan kemudian diakhiri pengujian estimasi terhadap validitas dan reliabilitas. Secara singkat, pengujian-pengujian tersebut atau analisis item yang dilakukan tersebut adalah salah satu implikasi dalam penerapan pandangan filsafat positivisme yaitu verifikasi dalam pengembangan alat ukur psikologi.
Verification means checking the truth of reports, statements, and others. Verification in this development still has the same meaning, but the examination in the context of the development of this measuring instrument is more specific, namely testing the measuring instrument developed so that the psychological measuring instrument can be trusted for its validity. According to this explanation, in the stage of preparing the psychological scale, this verification is in the item analysis stage. Because item analysis is the process of testing item parameters to find out whether the item meets the psychometric requirements to be included as part of the scale. In the construction procedure or test preparation, it begins with testing the characteristics of each item (item discrimination power, item difficulty, and distractor effectiveness) which will be part of the test concerned and then ends with testing estimates of validity and reliability. In short, the tests or item analysis carried out is one of the implications in the application of the positivist philosophical view, namely verification in the development of psychological measuring tools.
Keywords
Article Details
References
- Azwar, S. (2016). Konstruksi Tes Kemampuan Kognitif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
- Azwar, S. (2017). Reliabilitas dan Validitas Edisi 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
- Azwar, S. (2019). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
- Herlambang, P. H. (2019). Positivisme dan Implikasi Terhadap Ilmu dan Penegakan Hukum. Indonesian State Law Review, Vol. 2, No. 1, 103-110.
- Kaplan, R. M., & Saccuzzo, D. P. (2016). Pengukuran Psikologi: Prinsip, Penerapan, dan Isu Edisi 7. Jakarta: Salemba Humanika.
- Muhid, A., Suhadiyanto, & Nurhidayat, D. (2015). Pengembangan Alat Ukur Psikologi. Surabaya: Universitas Islam Negri Sunan Ampel Surabaya.
- Muslih, M. (2016). Filsafat Ilmu: Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: LESFI.