RESILIENSI MASA DEWASA MUDA YANG MENGALAMI QUARTER LIFE CRISIS SERTA KAITANNYA DENGAN SELF-ESTEEM DAN ATTACHMENT
Abstract
Pada masa dewasa awal, banyak individu yang merasakan kondisi quarter life crisis
atau krisis seperempat abad, dimana individu merasakan sebuah perasaan khawatir yang
disebabkan oleh ketidakpastian kehidupan mendatang. Maka dibutuhkan resiliensi untuk dapat
tantangan yang ada, agar mampu menyesuaikan diri, dan melindungi individu dari kerentangan
terhadap stres. Resiliensi timbul sebagai faktor protektif yang dibedakan secara internal dan
eksternal. Self-esteem merupakan salah satu faktor protektif internal, yang merupakan evaluasi
diri baik positif maupun negatif yang berhubungan dengan peraaan seseorang tentang dirinya
sendiri. Secara eksternal, resiliensi berhubungan dengan attachment, yaitu ikatan afektif yang
terus menerus yang dikarakteristikan oleh kecenderungan untuk mencari dan memelihara
kedekatan pada figur khusus, terutama ketika di bawah tekanan. Tujuan dilaksanakan kegiatan
pegabdian masyarakat ini adalah memberikan gambaran mengenai resiliensi dewasa muda
yang mengalami quarter life crisis dan kaitannya dengan self-esteem dan attachment. Selain
itu, diharapkan kegiatan ini dapat memberikan insight kepada mahasiswa mengenai
meningkatkan resiliensi pada masa krisis dan memberikan insight kepada mahasiswa untuk
melakukan penelitian dengan tema terkait. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah
dengan mengadakan webinar, adanya pembicara yang melakukan ceramah memaparkan hasil
penelitian dari narasumber, serta diskusi tanya jawab.