TINGKAT STRES PENGASUHAN PADA IBU DI DESA WALUYA KABUPATEN KARAWANG
Abstract
Kekerasan pada anak semakin tahun semakin meningkat datanya. Jika dilihat dari laman
resmi KemenPPA, pada tahun 2022 terdapat 1,714 kasus yang dilaporkan mengenai
kekerasan pada anak yang dilakukan oleh orang tua kandung anak tersebut. Kekerasan pada
anak yang dilakukan oleh orang tua dapat terjadi karena niat melakukan disiplin yang keliru,
hukuman yang diberikan karena perilaku yang kurang tepat dari anak atau karena orang tua
tidak mampu meregulasi diri dan stres mereka. Stres pengasuhan menurut Deater-Deckard
dalam Andriani, Sumintardja & Abdurachman (2019) adalah suatu kondisi stres negatif
yang dialami oleh seseorang diakibatkan karena tuntutan sebagai orang tua. Menurut
Neece, Green & Baker dalam Fitriani, Gina & Perdhana (2021), stres pengasuhan dapat
berdampak pada kondisi psikologis orang tua, konflik dengan pasangan, cara mengasuh
dan interaksi antara orang tua dan anak. Jika dilihat dari fenomena di atas, salah satu upaya
dalam pencegahan kekerasan pada anak yang dilakukan oleh orang tua adalah dengan
meminimalisir atau mengelola stres pengasuhan yang dimiliki oleh orang tua. Sehingga
peneliti tertarik untuk melihat bagaimana tingkat stres pengasuhan pada ibu di Dewa
Waluya, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Penelitian ini
dilakukan pada 31 responden yaitu ibu yang memiliki anak yang berdomisili di Desa
Waluya. Teknik pengumpulan data menggunakan The Parental Stress Scale (PSS) yang
dikembangkan oleh Berry & Jones (1995). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 83,9%
responden memiliki tingkat stres pengasuhan yang rendah dan 16,1% dengan tingkat stres
pengasuhan sedang. Tidak ditemukan responden yang memiliki tingkat stres pengasuhan
yang tinggi.