MANAJEMEN RISIKO TERHADAP PERBAIKAN DESAIN ALAT STERILISASI BOTOL
Abstract
Pengolahan madu yang dilakukan menggunakan alat sterilisasi guna untuk membantu peternak dalam mensterilkan botol. Sterilisasi digunakan agar bakteri yang menempel pada botol hilang sehingga menjaga kualitas madu. Alat sterilisasi yang digunakan saat ini masih memiliki kekurangan mengakibatkan terjadinya risiko cedera tangan, kaki, dan punggung. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui yang ditimbulkan saat penggunaan alat sterilisasi sehingga dapat dilakukan perbaikan desain alat guna mengurangi risiko yang ditimbulkan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Failure Mode And Effect Analyst (FMEA) untuk menentukan risiko kritis yang ditimbulkan pada penggunaan alat sterilisasi. Hasil analisis menunjukkan nilai level kritis dari kelompok 1 adalah 486, 486, 448, 405, 392, 378 dan kelompok 2 adalah 504, 486, 441,432, 405, 378. Risiko kritis ke dua kolompok tersebut ditentukan risiko yang memiliki kesamaan yaitu terdapat 4 risiko kritis diantaranya kapasitas rak terlalu banyak, jumlah pegangan terbatas, kaki alat merusak permukaan lantai, cedera punggung dan tangan. Kesimpulan yang dilakukan dari risiko kritis pada penggunaan alat sterilisasi maka dilakukan perbaikan desain alat sterilisasi berdasarkan masukan para peternak lebah diantaranya mengurangi kapasitas rak, menambah pegangan pada alat, memberi tambahan roda, membuat tatakan atau meja tempat rak dari perbaikan tersebut dapat mengurangi risiko cedera pada alat sterilisasi.