PEMANFAATAN TEKNOLOGI E-COMMERCE SEBAGAI STRATEGI PEMASARAN PRODUK PERTANIAN DESA PAMEKARAN UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG

  • Sinta Maria Dewi Universitas Buana Perjuangan Karawang
  • Danial Kusumah Sekolah Tinggi Agama Islam Tasikmalaya
  • Jejeh Fauziah Universitas Buana Perjuangan Karawang

Abstract

Kabupaten Karawang bagi masyarakat indonesia identik dengan produksi padinya. Hingga tak
mengherankan jika karawang mendapatkan julukan “lumbung padi” Jawa Barat bahkan Nasional. Dari luas
wilayah Kabupaten Karawang yaitu 1.753,27 kilometer persegi atau 175.327 hektar (sekitar 4 persen dari
total luas wilayah Propinsi Jawa Barat), luas areal pertaniannya yaitu 94.311 hektar atau hampir separuhnya.
Salah satu desa yang mayoritas penduduknya bergerak di bidang pertanian adalah Desa Pamekaran
Kecamatan Banyusari Kabupaten Karawang. Strategi pemasarannya masih konvensional yakni bergantung
pada pengumpul desa yang rantai pemasarannya panjang sehingga margin dari hasil usaha relatif rendah
karena harga yang diberikan pengumpul desa relatif rendah. Terbatasnya kemampuan memasarkan hasil
pertanian juga membuat potensi yang dimiliki Desa Pamekaran menjadi kurang dikenal dan tidak mampu
menerobos pasar. Tujuan pengabdi dalam kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang perlunya
mengembangkan website penjualan hasil pertanian desa pamekaran. Namun mengingat pentingnya
pembinaan lebih lanjut dan berkesinambungan, disarankan perlu diadakan penyuluhan inovasi produkproduk
pertanian desa pamekaran, agar masyarakat tidak bertumpu pada pengolahan pertanian dalam
bentuk mentahnya saja, tetapi dapat membuat sebuah terbososan inovasi dari produk pertanian tersebut agar
mampu meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Pamekaran.
Kata Kunci : E-Commerce, Produk Pertanian.

Karawang regency for the people of Indonesia is synonymous with rice production. So it is not surprising
that Karawang gets the nickname "rice granary" West Java and even national. From the total area of
Karawang Regency which is 1,753.27 square kilometers or 175,327 hectares (about 4 percent of the total
area of West Java Province), the agricultural area is 94,311 hectares or almost half of it. One of the villages
where the majority of the population is engaged in agriculture is Pamekaran Village, Banyusari District,
Karawang Regency. The marketing strategy is still conventional, that is, it relies on village collectors whose
marketing chains are long so that the margins of their business results are relatively low because the prices
given by village collectors are relatively low. The limited ability to market agricultural products has also
made the potential of Pamekaran Village less well known and unable to penetrate the market. The goal of
the servant in this activity is to increase knowledge about the need to develop a website for selling
agricultural products in Pamekaran village. However, considering the importance of further and
continuous development, it is suggested that there should be counseling on the innovation of pamekaran
village agricultural products, so that the community does not rely on agricultural processing in its raw
form, but can create innovative innovations from these agricultural products in order to improve the
economy of the Pamekaran Village community.
Keywords: E-Commerce, Agricultural Products

Published
2021-07-15