SOSIALISASI RISIKO ERGONOMI DALAM PENCEGAHAN KELUHAN GANGGUAN OTOT RANGKA (GOTRAK) PADA KELOMPOK TANI DI DESA KARANGLIGAR, KARAWANG
Abstract
Gangguan otot rangka (gotrak) adalah ganguan kesehatan dan cidera yang banyak dikeluhkan para
petani. Beberapa faktor risiko ergonomi yang teridentifikasi terjadi karena faktor pekerjaan itu
sendiri yang terkait dengan postur, beban, lama waktu kerja (durasi), frekuensi, dan lingkungan kerja.
Faktor-faktor tersebut apabila terpapar secara terus-menerus dapat mengganggu kesehatan pekerja.
Faktor risiko ergonomi lainnya yaitu faktor internal dari individu pekerja, seperti: faktor usia, masa
kerja, kebiasaan merokok, dan lain sebagainya. Faktor individu ini dapat mempengaruhi tingkat
keluhan ganguan otot rangka (gotrak). Proses kerja petani di sawah cukup banyak dan memakan
waktu yang lama, mulai dari penyiapan lahan, pembibitan, penanaman padi, pemeliharaan,
penyiangan dan panen. Pekerjaan didominasi oleh jenis pekerjaan manual. Pekerjaan ini
mengandung berbagai risiko kesehatan sebagai berikut: (1). Gangguan otot dan tulang akibat kerja,
akibat postur tubuh dan tenaga yang digunakan; (2). Kelelahan yang berlebihan akibat durasi
pekerjaan, (3). Kelelahan akibat kondisi lingkungan kerja; (4). Risiko terkait individu khususnya
gangguan reproduksi bagi wanita yang sedang hamil. Selain penggunaan APD, kegiatan
penyuluhan dan sosialisasi risiko ergonomi sebagai upaya pencegahan keluhan gangguan
otot rangka (gotrak). Melakukan gerakan peregangan tubuh secara teratur dapat mengendurkan
otot dan meningkatkan jangkauan gerak tubuh. Selain itu, melakukan peregangan juga dapat
menurunkan risiko cedera seperti keseleo, yang memengaruhi ligamen, atau ketegangan, yang
memengaruhi otot atau tendon. Peregangan juga dapat mengurangi rasa sakit dari kondisi kronis,
seperti osteoarthritis dan nyeri punggung bawah. Perbaikan dilakukan dengan menyesuaikan
tuntutan tugas dengan kemampuan fisik dan mental petani, serta mengendalikan faktor risiko
ergonomi yang bersumber dari pekerjaan.