EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DENGAN METODE DDD (DEFINED DAILY DOSE) PADA PASIEN DEMAM TIFOID RAWAT INAP DI SALAH SATU RUMAH SAKIT DI GARUT

Authors

  • Genialita Fadhilla Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam, Universitas Garut, Jawa Barat, Indonesia
  • Asri Dewi Latiefah Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam, Universitas Garut, Jawa Barat, Indonesia
  • Hanum Salsabila Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam, Universitas Garut, Jawa Barat, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36805/nydveb67

Keywords:

Typhoid fever, Antibiotics, Inpatient, ATC/DDD, DU90%

Abstract

Typhoid fever is an infectious disease that remains a major health problem in Indonesia, especially in areas with poor sanitation. This disease is caused by Salmonella typhi and requires appropriate antibiotic therapy to prevent complications and bacterial resistance. Evaluating antibiotic use is important to ensure the effectiveness of therapy and avoid irrational use. This study aims to evaluate antibiotic use patterns in hospitalized typhoid fever patients at a Garut hospital using the Defined Daily Dose (DDD) method. This evaluation includes a quantitative analysis of antibiotic usage based on WHO standards to determine the rationality of antibiotic therapy administered to patients. The study employs an observational method with a retrospective approach. Data were obtained from the medical records of typhoid fever patients who were hospitalized from January to December 2024. The analysis was conducted using the ATC/DDD method to measure the amount of antibiotic use per 100 patient-days. The results obtained will be compared with WHO standards to assess the appropriateness of antibiotic use. The results of this study were obtained from 348 patients who met the inclusion and exclusion criteria. Based on the analysis of DDD/100 patient-days, the antibiotic with the highest value was cefixime at 267.1528, while the lowest was cefoperazone at 0.0694. Additionally, antibiotics included in the DU90% segment the group of antibiotics accounting for 90% of total usage were cefixime (66.96%), ceftriaxone (20.91%), and levofloxacin (5.62%).

Author Biography

  • Genialita Fadhilla, Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam, Universitas Garut, Jawa Barat, Indonesia

    Farmakologi dan Farmasi Klinik

References

Bellji, G. A. dan Wulandari, I. S. M. 2023. Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Pencegahan Demam Tifoid pada Mahasiswa Keperawatan. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia, Bandung Barat.

Handayani, E. W., Luthfieasari, A., dan Miyarso, C. 2021. Evaluasi Penggunaan Obat Antibiotika Demam Tifoid pada Pasien Dewasa Rawat Inap di RSUD dr. Soedirman Kebumen dengan Metode ATC/DDD Periode Tahun 2020. Journal Farmasi Klinik dan Sains, 1(1): 1–5.

Imara, Fairuza. 2020. Salmonella typhi Bakteri Penyebab Demam Tifoid. Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar, Gowa.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2015 tentang Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit. Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Khalizah, K. N., Dahliah, Idrus, H. H., Kanang, I. L. D., dan Karim, A. M. A. A. 2024. Karakteristik Penderita Demam Tifoid di UPT RSUD Nene Mallomo Kabupaten Sidrap Tahun 2022. Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia, Makassar.

Khoiriyah, S. D., Ratnawati, R., Halimah, E. 2020. Evaluasi penggunaan antibiotik dengan metode ATC/DDD dan DU90% di rawat jalan poli penyakit dalam Rumah Sakit Al-Islam Bandung. Jurnal Farmasi AKFARINDO, Bandung.

Kurniati, A., Sunarti, S., Kurniasih, K. I. 2024. Analisis penggunaan antibiotik pasien demam tifoid di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2022 menggunakan metode ATC/DDD dan DU 90%. Jurnal Farmasi AKFARINDO, Purwokerto.

Liu, G., Zhang, X., Cao, Q., Chen, T., Hu, B., dan Shi, H. 2025. The Global Burden of Typhoid and Paratyphoid Fever from 1990 to 2021 and the Impact on Prevention and Control. BMC Infectious Diseases, Vol. 25, No. 919. BioMed Central, London.

Lubis, S. P. S., Astuti, C. 2018. Analisis efisiensi penggunaan tempat tidur di RSJ Prof. Dr. M. Ildrem Medan per ruangan berdasarkan indikator rawat inap di triwulan I tahun 2018. Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda, Medan.

Maghfiroh, A.E., dan Siwiendrayanti, A. 2016. “Hubungan Cuci Tangan, Tempat Sampah, Kepemilikan SPAL, Sanitasi Makanan dengan Demam Tifoid.” Jurnal Pena Medika, Vol. 6, No. 1, Hlm. 34–45. Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Mahmudah, F., Sumiwi, S.A., dan Hartini, S. 2016. Studi Penggunaan Antibiotik Berdasarkan ATC/DDD dan DU 90% di Bagian Bedah Digestif di Salah Satu Rumah Sakit di Bandung. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, Vol. 5, No. 4, Hlm. 293–298. Universitas Padjadjaran, Sumedang.

Mutmainah, M., Kusmita, L., Franyoto, Y.D., dan Puspitaningrum, I. 2022. “Penyuluhan Penggunaan Antibiotik Bijak dan Rasional pada PKK di Desa Bejalen Ambarawa.” Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (DiMas), Vol. 4, No. 2, Hlm. 41–44. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang, Semarang.

Pani, S., Barliana, M.I., Halimah, E., Pradipta, I.S., dan Annisa, N. 2015. Monitoring Penggunaan Antibiotik dengan Metode ATC/DDD dan DU 90%: Studi Observasional di Seluruh Puskesmas Kabupaten Gorontalo Utara. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia. Universitas Padjadjaran, Bandung.

Pradiningsih, A., Nopitasari, B. L., dan Sari, M. 2021. Profil Penggunaan Antibiotik pada Pasien Demam Tifoid di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB. Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian, 2(2): 125–130. Universitas Muhammadiyah Mataram, Mataram.

Pratiwi, G., Rosita, M., dan Khoirin. 2022. Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Demam Tifoid dengan Metode ATC/DDD. Babul Ilmi: Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan. STIKES Aisyiyah Palembang, Palembang.

Sari, M. M., Idrus, Muh., dan Trisnapatri, Dian R., 2025. Uji Sensitivitas Antibiotika Cefixime dan Levofloxacin terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Penyebab ISPA. Jurnal Pharmacia Mandala Waluya, Vol. 4, No. 2, Hal. 133–141. Universitas Mandala Waluya, Kendari.

World Health Organization Collaborating Centre for Drug Statistics Methodology. 2018. Guidelines for ATC Classification and DDD Assignment 2018. World Health Organization, Oslo.

Winarni, G., Hidayatri, N., Utami, A., dan Saputri, L.T. 2024. Evaluasi Kualitas dan Kuantitas Penggunaan Antibiotik pada Pasien Rawat Inap dengan Demam Tifoid di Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan. Edu Masda Journal. STIKes Widya Dharma Husada Tangerang, Tangerang Selatan.

World Health Organization. 2015. Global Antimicrobial Resistance Surveillance System (GLASS) Report: Early Implementation 2015. World Health Organization, Geneva.

World Health Organization Collaborating Centre for Drug Statistics Methodology. 2025. The ATC/DDD Methodology. World Health Organization, Oslo. Diakses pada 26 Juni 2025 dari: https://www.who.int/tools/atc-ddd-toolkit/methodology

Yulianti, R., Herman, A., dan Rasma. 2024. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Lepo-Lepo Tahun 2024. Jurnal Penelitian Sains dan Kesehatan Avicenna, Vol. 3, No. 3, Hlm. 286–293. Institut Teknologi dan Kesehatan Avicenna, Kendari.

Downloads

Published

2025-11-30