EFEK ANTIPIRETIK DARI PERASAN, INFUSA, DAN DEKOKTA KUNYIT (Curcuma domestica Val.) PADA MENCIT YANG DIINDUKSI LARUTAN PEPTON

Authors

  • Dani Sujana Program Studi Diploma Farmasi, STIKes Karsa Husada Garut, Indonesia
  • Dadang Muhammad Hasyim Program Studi Diploma Analis Kesehatan, STIKes Karsa Husada Garut, Indonesia
  • Hasbi Taobah Ramdani Program Studi Sarjana Keperawatan, STIKes Karsa Husada Garut, Indonesia
  • Salma Nurin Fadilah Program Studi Diploma Farmasi, STIKes Karsa Husada Garut, Indonesia
  • Santi Yuliasari Program Studi Diploma Farmasi, STIKes Karsa Husada Garut, Indonesia
  • Melinda Arismawati Program Studi Diploma Farmasi, STIKes Karsa Husada Garut, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.36805/jpx.v6i2.1939

Keywords:

Antipiretik, Curcuma domestica, Dekokta, Infusa, Perasan

Abstract

Demam merupakan suatu keadaan meningkatnya suhu tubuh diatas suhu tubuh normal. Pengobatan demam dalam jangka waktu yang panjang dapat menimbulkan efek samping yang serius yaitu kerusakan hati. Curcuma  domestica diketahui mengandung senyawa kimia kurkumin dan flavonoid yang berperan sebagai antipiretik yang mekanisme kerjanya menghambat enzim siklooksigenase. Di masyarakat kebanyakan metode dekokta dan infusa dari Curcuma  domestica sebagai antipiretik sering dilakukan. Mengingat senyawa flavonoid tidak tahan dengan pemanasan, maka perlu dilakukan metode yang tanpa pemanasan yaitu metode perasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Curcuma  domestica dengan metode perasan, infusa dan dekokta terhadap penurunan suhu rektal mencit yang diinduksi larutan pepton. Metode penelitian ini yaitu menggunakan metode eksperimental. Curcuma  domestica memiliki efek antipiretik yang signifikan (p<0.05) terhadap mencit yang diinduksi demam dengan larutan pepton. Metode perasan memiliki efek antipiretik terbaik dari pada infusa dan dekokta.

Downloads

Published

2021-11-05