Hambatan Penguatan Nilai Kearifan Lokal Melalui Kurikulum Jabar Masagi dalam Membentuk Sikap Berkebhinekaan Siswa
DOI:
https://doi.org/10.36805/civics.v9i2.7187Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penguatan nilai kearifan lokal melalui Kurikulum Jabar Masagi dalam membentuk sikap berkebhinekaan siswa di SMAN 1 Ciampel. Jabar Masagi merupakan program pendidikan karakter berbasis kearifan lokal Jawa Barat yang dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari wakasek kurikulum, guru ppkn, dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Implementasi Kurikulum Jabar Masagi di SMAN 1 Ciampel dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal Sunda ke dalam pembelajaran dan pembiasaan sekolah sesuai dengan lingkungan budaya setempat; (2) Nilai-nilai kearifan lokal yang mengacu pada konsep Panca Niti, yaitu niti surti, niti harti, niti bukti, niti bakti, dan niti sajati; (3) Proses penguatan nilai kearifan lokal dilakukan melalui integrasi dalam pembelajaran, kegiatan panen karya, pembiasaan sekolah, serta evaluasi berkelanjutan; (4) Implementasi Kurikulum Jabar Masagi cukup efektif dalam membentuk sikap kebhinekaan siswa, terlihat dari sikap menghargai kesetiaan, kecintaan terhadap budaya lokal, kepedulian sosial, dan karakter yang kuat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penguatan nilai kearifan lokal melalui Kurikulum Jabar Masagi cukup efektif dalam membentuk sikap berkebhinekaan siswa. Diperlukan optimalisasi implementasi melalui peningkatan pemahaman guru, dan kerja sama dengan berbagai pihak. Dengan demikian, Kurikulum Jabar Masagi dapat menjadi model pendidikan karakter berbasis kearifan lokal untuk memperkuat jati diri bangsa di era globalisasi.