ORGANISASI EKSTRAKURIKULER SEBAGAI LABORATORIUM PENGEMBANGAN DISIPLIN SISWA (Studi Deskriptif terhadap Ekstrakurikuler Paskibra SMAN 6 Bogor)
DOI:
https://doi.org/10.36805/civics.v1i1.25Abstrak
ABSTRACT This study purposed to describe how is Paskibra extracurricular helps students to developing discipline in Senior High School 6th Bogor. The research method used in this research is descriptive method with qualitative approach. The results of this research is in developing discipline towards Paskibra in SMAN 6 Bogor, some activity had been developed, they are: BTP (Basic Training Program); BINTUR (Bimbingan Instruktur); Demo MOS; and MUSRA (Musyawarah Anggota). Keywords: extracurricular, discipline ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menjelaskan bagaimana ekstrakurikuler Paskibra mengembangkan disiplin siswa SMA N 6 Bogor. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini dalam mengembangkan disiplin siswa melalui Paskibra adalah terbentuknya beberapa program seperti BTP (Basic Training Program); BINTUR (Bimbingan Instruktur); Demo MOS; and MUSRA (Musyawarah Anggota). Kata Kunci: ekstrakurikuler, disiplinUnduhan
Referensi
DAFTAR REFERENSI
Albercht, Karl. (1983). Pembangunan organisasi. Bandung: Angkasa. Merdeka
Abdulkarim, Aim. (1995). Memahami PKn untuk Kelas 2 SMU. Bandung: Penerbit Ganesa.
Basrowi & Suwandi. (2008). Memahami penelitian kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Danial, Endang. (2006). Peran laboratorium pendidikan kewarganegaraan. Dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS UPI.
Darajat, Z. (1985). Membina nilai-nilai moral di Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang.
Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Undang-undang sistem pendidikan nasional no 20 tahun 2003. Jakarta: Depdiknas.
Gerungan, W. A. (1987). Psikologi sosial. Bandung: Eresco.
Iqbal, Hasan. (2002). Pokok-pokok materi statistik I (statistik deskriptif). Jakarta: Bumi Aksara.
Indrakusuma, A. (1997). Pengantar ilmu pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Kartawidjaya, Eddy. (1987). Pengukuran dan hasil evaluasi belajar. Bandung: CV. Sinar Baru.
Klaus, Peggy. (2007). The hard truth about soft skill: library of congress cataloging in publication data, New York.
Komalasari, Kokom. (2010). Pembelajaran konseptual dan aplikasi. Bandung: PT. Refika Aditama.
Moleong, J. Lexy. (2010). Metodologi penelitian kuaitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nasution. (2003). Metode research (penelitian ilmiah). Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Permendiknas RI No. 39 Tahun 2008 tentang pembinaan kesiswaan.
Putra, S. Ichsan dan Ariyanti, Pratiwi. (2005). Sukses dengan soft skills. Bandung: Direktorat Pendidikan ITB.
Rivai, Veithzal. (2004). Kepemimpinan dan perilaku organisasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Senge, M. Peter. (1996). Disiplin kelima. Jakarta: Binarupa Aksara.
Sudrajat, Eddy. (1998). Regionalisme, nasionalisme, dan ketahanan nasional. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sudjana & Ibrahim. (1989). Desain dan analisis eksperimen. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2008). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & B. Bandung: Alfabeta.
Sugono. (2011). Kamus besar Bahasa Indonesia pusat Bahasa edisi keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sumarmo, D. (1995). Gerakan disiplin nasional. Jakarta: CV. Minijaya Abadi.
Suriakusumah, dkk. (1985). Pengantar PKn dan masalah warganya. Bandung: PMPKN IKIP Bandung.
Wahab, A. Azis. (2008). Anatomi organisasi dan kepemimpinan pendidikan. Bandung: Alfabeta.