PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION SISWA SMA N SE-KOTA BANDAR LAMPUNG

Penulis

DOI:

https://doi.org/10.36805/civics.v1i1.170

Abstrak

ABSTRACT This study purposed to describe how’s the influence of Civics learning towards civic disposition development of students as the city of Bandar Lampung. This research used in this research is a quantitative approach with survey methods and correlational. The results showed that the learning Civics is positively significant affect on student’s civic dispositions at Senior High School in Bandar Lampung City. Keywords: civic learning, civic disposition ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimanakah pengaruh pembelajaran PPKn terhadap pengembangan civic disposition siswa SMA Negeri se-Kota Bandar Lampung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran PKn berpengaruh positif signifikan terhadap civic dispositions siswa SMA Negeri se-Kota Bandar Lampung Kata kunci: pembelajaran PKn, civic disposition

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Referensi

DAFTAR REFERENSI

Abdurrakhman. (2010). Esensi praktis belajar & pembelajaran. Bandung: Humaniora

Adnan, M. Fachri. (2005). Pendidikan kewarganegaraan (civic education) pada era demokratisasi. Jurnal. Demokrasi 1(4), hlm. 71-74

Ali, Mohammad. (1987). Penelitian pendidikan dan prosedur strategi. Bandung: Angkasa.

Arifin. (2011). Implementasi nilai budaya sekolah dalam mewujudkan sekolah berkualitas. hlm, 1-5

Arikunto, Suharsimi. (2005). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Asmara, U.H, (2011). Penulisan karya ilmiah. Pontianak: Fahruna Bahagia

Aswandi. (2010). Membangun bangsa melalui pendidikan berbasis karakter. Jurnal Pendidikan Karakter Publikasi Umum Pendidikan Umum & Nilai 2 (2). hlm 20.

Aunurrahman. (2010). Belajar dan pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Beare, Hedley et.al. (1994).Creating an Excellent School, Some New Management Techniques, Routledge, London and New York.

Branson, M.S. (1998). The Role of Civic Education. Calabasas: CCE.

Budimansyah, D. & Bestari, P. (2011). Aktualisasi nilia-nilai pancasila dalam membangun karakter warga negara. Bandung: Widya aksara Press.

Budimansyah, D. (2007). Pendidikan demokrasi sebagai konteks Civic Education di negara-negara berkembang. Jurnal Acta Civicus, 1 (1), hlm. 11-26

Budimansyah, D. (2010) Penguatan pendidikan kewarganegaraan untuk membangun karakter bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.

Cholisin. (2010). Artikel. Penerapan civic skills dan civic dispositions dalam mata kuliah prodi PKn. Disampaikan dalam diskusi terbatas jurusan PKn dan Hukum FISE, UNY, 25 September 2010.

Creswell. (2012) Research design pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Departemen Pendidikan dan Perpustakaan. (2003). Sistem pendidikan nasional (undang-undang RI no.20 tahun 2003). Jakarta: Fokus Media.

Djamarah, S. B & Zaim, A. (2002). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Fitriani. (2013). Budaya sekolah untuk meningkatkan prestasi akademik. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan 1 (10), hlm. 1-2

Hadi, Sutrisno. (1989). Metode research. Fakultas Psikologi UGM. Yogyakarta.

Hamalik, Oemar. (2011). Proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Hamalik. (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara

Hasan Sadeli, Elly dan Kartika Wati, Ratna. (2013). Artikel. Peran pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis pada siswa SMP Muhammadiyah 1 Purwokerto.

Hoskins, Bryony dan Deakin Crick, Ruth. (2008). Learning to learn and civic competence: different currencies or two sides of the same coins?. JRC Scientific and Technical Reports, hlm. 7

Kemdiknas. (2010). Desain induk pendidikan karakter. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional.

Komalasari, K. (2008) Pengaruh pembelajaran kontekstual dalam Pkn terhadap kompetensi kewarganegaraan siswa SMP. Disertasi, Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Komalasari, K. (2010). Pembelajaran kontekstual: konsep dan aplikasi. Bandung: Refika Aditama

Kurnia, Adi dan Qomaruzzaman, Bambang. (2012). Membangun budaya sekolah. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Lickona, Thomas. (2004). Make your school a school of character in Character Matters. Tersedia di http://www.cortland.edu/character/, diakses 30 Desember 2012

Majid, Abdul. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

Malik H, (2011). Penelitian kualitatif. Tersedia :http://edukasi.kompasiana.com Diakses pada 20 Juni 2014.

Malo, Manase. (1989). Metode penelitian sosial. Jakarta: Rajawali Kurnia

Megawangi, Ratna. (2004). Pendidikan karakter : Solusi yang tepat untuk membangun bangsa. Jakarta: Indonesia Heritage Foundation,

Moleong, L. J. (2003).Metode penelitian kualitatif. edition indonesia language. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mustari, Muhammad. (2013). Budaya sekolah pada sekolah menengah pertama di Indonesia, Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang, hlm 1-2

Natsir, Mohammad. (1999). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Priyanto, Eko. (2014). Improving democratic values in civic education learning through grouped-discussion method for the students in higher education institutions, Educare: International Journal for Educational Studies 6(2), hlm 185-186.

Quigley, C. N., Buchanan, Jr. J. H., Bahmueller, C. F. (1991). Civitas: A Framework for Civic Education, Calabas: Center for Civic Education.

Rosyada, Dede, dkk. 2003. Pendidikan kewarganegaraan, demokrasi, HAM dan masyarakat madani. Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah

Ruhani. (2009). Budaya sekolah: Implikasi terhadap proses pembelajaran secara mengalami. Jurnal Kemanusiaan. hlm, 1-3

Sagala, Syaiful. (2009). Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta

Sanjaya, Wina, (2009). Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Soemanto, W. (2006). Psikologi pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana. 1989. Metode statistika. Bandung: Tarsito.

Sudrajat, Akhmad. (2010). Kedisiplinan siswa di sekolah. Tersedia: http://www.duniaedukasi.net/2010/05/kedisiplin-siswa-di-sekolah.html. Diakses 20 Juni 2014.

Sugiyono. 2011. Metode penelitian kuantitaif dan kualitatif (Pendekatan kuantitatif kualitatif. R & D). Bandung: Alfabeta

Sumantri, M. dan Syaodih, S. (2007). Perkembangan peserta didik. Jakarta: Depdiknas.

Sumarsono, dkk. (2004). Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Suryosubroto. (2009). Proses belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Winataputra, U. S. & Ardiwinata. (1991). Materi pokok perencanaan pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

Witarsa. (2011). Pengaruh kinerja kepemimpinan pendidikan berbasis nilai terhadap pengembangan budaya sekolah di wilayah perbatasan Indonesia Malaysia, Jurnal Penelitian Pendidikan, 12 (1), hlm 87

Wiyani, Novan Ardy. (2012). Manajemen pendidikan karakter. Yogyakarta: Pedagogia.

Yuliono, Agus. (2011). Pengembangan budaya sekolah berprestasi: Studi tentang penanaman dan etos berprestasi di SMA Karangturi, Jurnal Komunitas: Research and Learning in Sociology and Anthropology 3 (2), hlm 1.

Diterbitkan

2016-09-01

Terbitan

Bagian

Articles

Cara Mengutip

PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION SISWA SMA N SE-KOTA BANDAR LAMPUNG. (2016). CIVICS: Jurnal Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 1(1). https://doi.org/10.36805/civics.v1i1.170