NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DRAMATARI “ANGKLING ARDHANARESWARI” SEBAGAI KREATIVITAS MEDIA PENGENALAN FOLKLORE TASIKMALAYA

Authors

  • Yosep Gunawan
  • Een Herdiani
  • Ignasius Herry Subiantoro

DOI:

https://doi.org/10.36805/bi.v6i2.2349

Abstract

Cerita rakyat pada dasarnya merupakan cerita lisan yang telah lama hidup dalam tradisi suatu masyarakat.Cerita rakyat itu sendiri bagian dari pada folklore tergolong dalam folklore lisan yang berbentuk prosa.Sastra  lisan  merupakan  salah  satu  bentuk  produk  budaya  yang diciptakan  dan  diwarisi  secara  lisan  dan  turun-menurun  melalui alat  pengingat  (memonic  devices).   Bentuk  sastra  ini  terus  hidup dalam  tradisinya  dan  berkembang  menyesuaikan  perkembangan masyarakatnya. Sastra lisan sangat beragam bentuknya, mulai dari bahasa  rakyat,  ungkapan  tradisional  (pepatah  dan  peribahasa), pertanyaan  tradisional  (teka-teki),  puisi  rakyat  (pantun,  syair, bidal,  dll),  dan  prosa  rakyat,  mite  (myth),  legenda,  (legend),  dan dongeng  (folktale),  serta  nyanyian  rakyat.  Jenis  sastralisan ini yakni cerita lisan Ambu Hawuk dalam masyarakat Daerah Tasikmalaya Metode yang digunakan DeskriptifKualitatif dengan pendekatan Hermeneutik.Pengumpulan data berupa wawancara dan dokumen tertulis.implementasinya diwujudkan dalam bentuk seni pertunjukan dramatari.Nilai pendidikan karakter yang ditemukan  dalam  cerita Ambu Hawuk,  yaitu  pemberani,  tanggung  jawab,  peduli  sosial,  disiplin,  rendah  hati. Cerita yang relevan sebagai sarana kreativitas media pelestarian serta pengenalan folklore yang ada di Daerah Tasikmalaya.

 

Kata Kunci:Nilai Pendidikan Karakter, Dramatari, Kreativitas, Folklore Tasikmalaya

Downloads

Published

2022-05-31

Issue

Section

Articles