PERBANDINGAN PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DAN SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL DIRECT INSTRUCTION
DOI:
https://doi.org/10.36805/bi.v1i2.138Abstract
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan perbandingan penggunaan model pembelajaran think talk write dan model direct instruction terhadap pencapaian kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis siswa pada materi keliling dan luas persegi dan persegi panjang. Untuk mengetahui pencapaian kemampuan pemahaman dan komunikasi matematis siswa pada kelas eksperimen I yang menggunakan model pembelajaran think talk write dan kelas eksperimen II yang menggunakan model direct instruction maka dilakukan penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Subjek penelitian adalah siswa kelas III (tiga) SD di Kabupaten Sumedang yang berjumlah 52 orang siswa yang terbagi dalam 2 kelas masing-masing berjumlah 26 orang siswa. Perlakuan (treatment) dilakukan sebanyak enam pertemuan pada setiap kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes berbentuk uraian baik untuk kemampuan pemahaman maupun kemampuan komunikasi matematis siswa. Berdasarkan hasil perhitungan persentase skor rata-rata pretest dan posttest kemampuan pemahaman matematis pada kelas think talk write didapat peningkatan sebesar 18,34% dan kelas direct instruction sebesar 21,3%. Sedangkan untuk kemampuan komunikasi matematis pada kelas think talk write didapat peningkatan sebesar 19,23% dan kelas direct instruction sebesar 17,58%. Hasil perhitungan statistik parametrik dengan uji perbedaan dua rata-rata independen (uji-t) menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan mengenai peningkatan kemampuan pemahaman dan kemampuan komunikasi matematis siswa antara kelas eksperimen I yang menggunakan model pembelajaran think talk write dan kelas eksperimen II yang menggunakan model direct instruction. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kedua kelas eksperimen memiliki efektivitas yang sama baik pada kemampuan pemahaman matematis maupun kemampuan komunikasi matematis siswa. Kata kunci: pemahaman matematis, komunikasi matematis, model pembelajaran think talk write, dan model direct instruction.References
I. Daftar Pustaka
Arends, R. I. (2007). Learning to teach (belajar untuk mengajar). Diterjemahkan oleh Helly Prayitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Becker, L. (2000). Effect size calculators. College of Letters, Ads, and Sciences. University of Colorado, Colorado Springs. [Online]. Diakses dari: http://www.uccs.edu/lbecker/effect-size.html.[15 Juni 2016, 9:17].
Hamzah, A., & Muhlisrarini. (2014). Perencanaan dan strategi pembelajaran matematika. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Huinker, D., & Laughlin, C. (1996). Talk your way into writing. P.C. Elliot, & M.J. Kenney (Ed.), Communication in Mathematics: Kâ€12 and Beyond. Yearbook of the National Council of Teachers of Mathematics.
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E., (2009). Models of teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Marpaung, Y.(1999).Struktur kognitif dalam pembentukan konsep algoritma matematis. Dimuat dalam kumpulan Makalah FMIPA IKIP Sanata Dharma Yogyakarta. Editor: Y. Marpaung, Paul Suparno.
Panggabean, L. P. (1996). Penelitian pendidikan. Bandung: Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI.
Peraturan Menteri No. 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan.
Porter, B. (1992). Quantum learning. Bandung: Kaifa.
Ruseffendi, E.T. (2006). Pengantar kepada membantu guru mengembangkan kompetensinya dalam pengajaran matematika untuk meningkatkan cara belajar siswa aktif (CBSA). Bandung: Tarsito.
Soedjadi. (2000). Kiat pendidikan matematika di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Sugiono. (2014). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sumarmo, U. (1987). Kemampuan pemahaman dan penalaran matematika siswa SMA dikaitkan dengan kemampuan penalaran logik siswa dan beberapa unsur proses belajar mengajar. Disertasi. FPs IKIP Bandung: Tidak diterbitkan.
Sumarmo, U. (2007). Pembelajaran matematika dalam rujukan filsafat, teori dan praktis ilmu pendidikan. (Natawidjaja R, Sukmadinata, Ibrahim R, Djohar A, Editor). Bandung: UPI Press.
Tandilling, E. (2012). Pengembangan instrumen untuk mengukur kemampuan komunikasi matematik, pemahaman matematik, dan self-regulated learning siswa dalam pembelajaran matematika di sekolah menengah atas. Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol. 13, No. 01, April, hal: 24-31.
Wahyudin. (2012). Filsafat dan model-model pembelajaran matematika. Bandung: Mandiri.
Wardhani, S. (2008).Analisis SI dan SKL mata pelajaran matematika SMP/MTs untuk optimalisasi mata pelajaran matematika. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional.