PENYEDIAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) SARUNG TANGAN ANTI PANAS PADA UMKM KERUPUK RIZSKY RIDHO DI DESA PASIRAWI

Abstract

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di daerah tertentu. KKN yang dilaksanakan secara hybrid (online-offline) ini memberikan tujuan serta pengalaman kerja nyata di lapangan sesuai bidang ilmu untuk membentuk sikap mandiri dan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan. KKN juga untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraannya. Adapun program kerja yang saya laksanakan adalah penyediaan alat pelindung diri (APD) berupa sarung tangan anti panas di UMKM Kerupuk Rizsky Ridho milik Pak Jajang yang beralamat di dusun Sumurbandung RT 009/RW 002 Desa Pasirawi, Kecamatan Rawamerta yang berfungsi sebagai alat pelindung diri (APD) pada proses perebusan agar pada saat proses pengambilan produk setengah jadi tangan tidak terluka akibat loyang kerupuk terlalu panas. Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam system ketenagakerjaan dan sumber daya manusia. Kecelakaan merupakan hal yang tidak diinginkan dan tidak dapat diketahui kapan terjadinya, namun dapat diantisipasi. Sikap dalam memakai alat pelindung diri (APD) sangat penting agar dapat mengurangi kejadian kecelakaan kerja di UMKM Kerupuk Rizsky Ridho milik Pak Jajang. Metode yang digunakan adalah metode observasi, wawancara dan sosialisasi secara langsung terhadap pemilik UMKM Kerupuk Rizsky Ridho milik Pak Jajang mengenai potensi bahaya atau kecelakaan akibat kerja karena tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) maka dari itu pemberian sarung tangan anti panas saat sosialisasi sangat dibutuhkan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan disajikan secara deskriptif. Berdasarkan alat pelindung diri (APD) yang telah di berikan berupa sarung tangan anti panas kepada pemilik usaha, diharapkan pada proses perebusan operator dapat terlindungi dan meminimalisir risiko-risiko kecelakaan atau cacat akibat kerja dalam proses produksinya