PENGENDALIAN BAHAN BAKU PADA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) AWUG 5 SAUDARA

Authors

  • Rio Anggara Kosasih, Universitas Buana Perjuangan Karawang
  • Afif Hakim Universitas Buana Perjuangan Karawang

Abstract

Manajeman persediaan merupakan salah satu unsur penting dalam proses produksi. Semakin tinggi biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan bahan baku, maka semakin tinggi pula biaya produksi. Persediaan mencakup beberapa jenis persediaan, yaitu persediaan bahan mentah/ bahan baku, persediaan bahan setengah jadi, dan persediaan barang jadi/ persediaan barang dagangan. Persediaan bahan baku digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam proses produksi, sedangkan bahan jadi digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Model yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan pembelian bahan baku adalah model Economic Order Quantity (EOQ). Model EOQ menghitung persediaan dengan cara memasukkan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Selain menggunakan model EOQ, UKM juga harus menentukan Reorder Point (ROP) yaitu langkah UKM untuk menentukan kapapesanan n UKM harus melakukan pemesanan kembali dengan memperhatikan jumlah safety stock (persediaan pengaman) dan jumlah penggunaan bahan selama lead time (waktu yang dibutuhkan dari dikirimkan sampai pesanan datang). Dari hasil kajian penulis dengan menggunakan Metode economic order quantity (EOQ) dapat menghitung persediaan bahan baku yang diperlukan pada sistem informasi produksi Awug. Sehingga dapat diketahui masing-masing jumlah kebutuhan bahan baku produksi Awug dalam satu Minggu. Adapun bahan baku produksi Awug tersebut terdiri dari : Tepung beras, Gula merah, Kelapa, Gula Putih dan Garem. Dengan mengetahui jumlah safety stock (stok aman), lead time (waktu tunggu) maka dapat diketahui titik pemesanan kembali (reorder point), serta pemesanan maksimum tiap bahan baku dapat diketahui.

 

Downloads

Published

2023-02-07