Pemanfaatan Tanaman Obat Sebagai Alternatif Pengobatan Hipertensi Dan Hiperglikemia Bagi Masyarakat Desa Sukamukti
Abstract
Diabetes melitus dan hipertensi adalah salah satu penyakit tidak menular yang paling banyak menyebabkan kematian. Menurut Dafrina dan Prima (2019), hipertensi biasanya bersifat asimptomatik, tetapi memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang relative tinggi. Semakin tinggi tekanan darah maka
semakin beresiko terkena penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke dan penyakit ginjal. Pembudiyaan tanaman obat khususnya di Desa Sukamukti harus bisa lebih dikembangkan karena masih minimnya penggunaan tanaman obat sebagai pengobatan alternatif, dimana pengobatan dengan tanaman
herbal dapat meminimalisir efek samping yang didapatkan dibandingkan dengan obat obatan kimia. Selain itu, simbolis serta penyerahan tanaman obat akan bermanfaat bagi perkembangan dan keberlangsungan budi daya tanaman obat di Desa Sukamukti. Khasiat dari tanaman kumis kucing diantaranya: diabetes mellitus, batuk, encok, masuk angin, dan sembelit (Hadiyanti dan Mariyono, 2019). Menurut Ningrum, et.al., 2023, Kumis kucing juga bermanfaat sebagai pengobatan alternatif
hipertensi. Kandungan pada daun kelor yang berfungsi untuk menurunkan kadar glukosa darah yaitu zat nutrisi berupa, Betakaroten yang terdapat di dalam vitamin A, antioksidan untuk melindungi tubuh dari serangan radikal bebas dan penyakit, vitamin Cyang membantu penormalan hormon insulin pada penderita DM, asam askorbat membantu proses sekresi hormon insulin dalam darah pada penderita DM, serta vitamin F. untuk mencegah supaya tidak terkena penyakit diabetes Daun kelor memiliki sifat anti diabetes karena mengandung zat seng atau sejenis mineral yang sangat diperlukan dalam produksi insulin. Dengan diberikanya kumis kucing dan kelor berhasil memberikan percontohan sekaligus membudidayakan tanaman obat yg dapat berfunsi sebagai alternatif pengobatan diabetes melitus dan
hipertensi bagi warga Desa Sukamukti.