Kepercayaan diri anak terhadap pengambilan keputusan membuang sampah organik dan anorganik

  • Dwi Septiyan Universitas Buana Perjuangan Karawang
  • Acim Supriadi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Abstract

Masa kanak-kanak dikenal sebagai masa istimewa dalam periode perkembangan individu. Masa ini seringkali juga disebut sebagai masa pembentukan karakter. Pendidikan di sekolah sejatinya bukan hanya membangun nilai akademis akan tetaoi dapat membangun juga karakter dan kesadaran terhadap dampak praktik pembuangan sampah. Karena masalah yang terjadi saat ini di global adalah tentang pengolahan limbah yang tidak tepat. Pengolahan sampah yang benar memiliki keterpaduan dari hulu sampai ke hilir. Sampah secara umum terbagi tiga yaitu sampah organik dan anorganik serta sampah berbahaya. Sampah organik berasal dari sisa makhluk hidup (manusia, hewan dan tumbuhan) yang mengalami pembusukan maupun pelapukan. Sampah organik akan ramah lingkungan apabila sampah tersebut dikelola dengan baik karena sampai tersebut dapat diuraikan bakteri secara lama dan waktu yang diperlukan cepat. Sampah anorganik yang merupakan hasil pembuangan dari kegiatan manusia (seperti plastik dan kaca) yang dimana membutuhkan waktu yang lama hingga ratusan tahun untuk menguraikannya. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melakukan observasi terhadap anak-anak di desa cibadak yang berjumlah 18 orang anak berumur 6 sampai dengan 12 tahun. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, anak-anak masih belum bisa membedakan sampah organik dan anorganik. Kurangnya tempat sampah yang tersedia di lingkungannya dapat memicu anak kurang peduli untuk membuang sampah dengan cara di pilah. Sebagian anak belum juga memiliki pengetahuan akan pengelolaan dan pemanfaatan sampah

Published
2023-03-06